Ada orang yang bilang bahwa kebiasaan minum anggur orang Eropa, seperti pada masyarakat Perancis dapat meningkatkan kesehatan dan kerampingan tubuh mereka. Dalam kenyataannya memang masyarakat Perancis tidak banyak memiliki masalah penyakit jantung dan obesitas ketimbang masyarakat Amerika misalnya. Hal ini menimbulkan kebingungan karena anggur adalah minuman beralkohol, dan secara umum minuman beralkohol berdampak buruk bagi kesehatan bila diminum berlebihan. Memang bangsa Eropa mengembangkan toleransi terhadap alkohol ketimbang bangsa lainnya di dunia, karena dahulu alkohol adalah sumber minuman yang aman bagi mereka ketimbang air tawar mentah dari sungai (karena adanya wabah kolera). Namun bangsa-bangsa lain seperti Amerika (yang juga menjadikan konsumsi alkohol sebagai budaya mereka) tidak sesehat dan seramping masyarakat Perancis.
Ada beberapa cara untuk menjelaskan kesehatan dan kerampingan masyarakat Perancis ini. Cara yang pertama adalah karena kebiasaan meminum anggur yang berkualitas. Orang yang meyakini penjelasan ini akan ingin membeli anggur perancis dan meminumnya supaya langsing. Cara lainnya adalah dengan meninjau gaya hidup masyarakat Perancis, dimana meminum anggur tentu bukan satu-satunya kebiasaan unik yang mereka miliki. Cara kedua ini yang akan dibahas lebih lanjut di artikel ini.
Ada beberapa gaya hidup masyarakat Perancis yang sangat menyehatkan, yaitu :
Ada beberapa cara untuk menjelaskan kesehatan dan kerampingan masyarakat Perancis ini. Cara yang pertama adalah karena kebiasaan meminum anggur yang berkualitas. Orang yang meyakini penjelasan ini akan ingin membeli anggur perancis dan meminumnya supaya langsing. Cara lainnya adalah dengan meninjau gaya hidup masyarakat Perancis, dimana meminum anggur tentu bukan satu-satunya kebiasaan unik yang mereka miliki. Cara kedua ini yang akan dibahas lebih lanjut di artikel ini.
Ada beberapa gaya hidup masyarakat Perancis yang sangat menyehatkan, yaitu :
- Mereka mengkonsumsi makanan "asli".
Yang dimaksud makanan asli ini adalah makanan jaman dahulu sebelum pertanian dilumuri dengan pupuk dan pestisida kimia, sebelum ayam-ayam dan sapi disuntik hormon dan sapi diberi makan rumput bukan pakan buatan dari "daleman" hewan (yang dicurigai sebagai penyebab munculnya penyakin sapi gila sekitar 10 tahun lalu), dan sebelum teknologi transgenik diperkenalkan. Dengan kata lain, makanan mereka adalah makanan organik. Pertanian organik mereka sangat baik dan masyarakat Perancis memakan makanan segar yang ditanam secara lokal, bukan makanan kemasan yang sudah dilabel, diberi zat pengawet dan dan banyak diolah. Mungkin mirip dengan di Indonesia, mengingat ibu-ibu juga sering belanja ke pasar tradisional. Namun di Indonesia kebanyakan pertaniannya tidak organik, melainkan banyak menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga tetap kurang sehat. - Mereka mengkonsumsi makanan relatif sedikit.
TIdak seperti masyarakat Amerika yang gemar makan, masyarakat Perancis makannya relatif lebih sedikit dan dari tempat makan pilihan. Mereka kurang suka dengan restoran fast food gaya amerika yang penuh kalori, karena nasionalismenya yang besar. Sedangkan di Indonesia makanan fast food ini justru disukai terutama anak-anak muda. - Mereka mengunyah makanan lebih lambat dan menikmati.
Dalam kenyataannya, menikmati makanan dengan lambat dan menikmati akan meningkatkan metabolisme dan pencernaan tubuh. Hal ini tidak terjadi umpama kita adalah orang yang sibuk. Karena waktu berarti uang, maka demi uang orang berusaha makan secepat-cepatnya sebelum bekerja lagi. Hal ini sangat buruk bagi kesehatan. Padahal ada baiknya makanan dijadikan acara yang sakral, dan apabila mengikuti tuntunan agama Islam dan Kristen (saya kira agama lainnya juga) maka sebelum makan harus diawali dengan doa dan diakhiri dengan ucapan bersyukur. Disamping itu makanan harus dinikmati dan sebaiknya makan bersama orang lain juga. - Mereka sering berjalan kaki.
Kota di perancis didesain sehingga penduduknya bisa memenuhi keperluannya (seperti berbelanja) hanya dengan berjalan kaki. Ini baik untuk membakar kalori dan sebagai sarana refreshing. Sedangkan di Indonesia, orang seringkali naik angkot hanya untuk pergi ke toko yang jaraknya puluhan meter saja.
Demikian kebiasaan masyarakat Perancis yang bisa kita teladani. Semoga bermanfaat bagi Anda.
No comments:
Post a Comment