Aktivitas kehidupan di kota besar baik di perkantoran maupun tempat tinggal dewasa ini bagi sebagian orang tidak dapat lepas dari keberadaan alat pendingin ruangan (AC), terlebih bagi yang bekerja atau tinggal di gedung-gedung yang bertingkat. Pendingin ruangan akan membuat orang merasa lebih nyaman karena kemampuan alat tersebut yang mampu mengubah suhu (temperatur) udara dan kelembaban sesuai yang kita kehendaki. Hampir semua gedung bertingkat dan perumahan terlebih yang terdapat di kota-kota besar saat ini hampir semuanya menggunakan alat pendingin ruangan.
Bekerja atau tinggal di ruangan yang menggunakan pendingin ruangan saat ini sudah menjadi kewajaran sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya suhu udara lingkungan yang diakibatkan oleh pemanasan global. Padahal kita tahu penggunaan pendingin ruangan juga salah satu penyebab terjadinya pemanasan global karena berakibat menipisnya ozon.
Namun perlu diketahui, bahwa penggunaan pendingin ruangan secara terus menerus ternyata dapat menimbulkan bahaya. Orang yang berada di dalam ruangan tertutup lebih terpapar oleh polutan yang berada di dalam ruangan. Polutan tersebut berasal dari penggunaan bahan bangunan sintetis yang terus meningkat serta dapat juga berasal dari perawatan pribadi orang tersebut dan produk rumah tangga lainnya yang umumnya mengandung berbagai macam zat kimia.
Pada gedung tertutup yang menggunakan pendingin ruangan maka sirkulasi udaranya hanya berputar di sekitar tempat yang itu-itu saja dan ditambah adanya polutan pada udara yang sama. Hal ini dapat memicu timbulnya Sick Building Syndrome. Sindrom ini dapat mengakibatkan infeksi saluran pernafasan serta dapat memperburuk penderita asma dan alergi akibat udara yang kotor.
Gejala yang ditimbulkan dari sindrom ini adalah sakit kepala, pusing, sinus dengan hidung tersumbat , gatal-gatal, mata mudah merah dan berair, gatal tenggorokan, mual , lesu, sulit untuk berkonsentrasi. Jika tidak segera ditangani maka dapat menimbulkan penyakit yang lebih serius. Penggunaan pendingin ruangan yang terus menerus juga dapat mengakibatkan kulit menjadi kering dan tubuh kehilangan cairan.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan jika menggunakan alat pendingin ruangan antara lain yaitu:
Bekerja atau tinggal di ruangan yang menggunakan pendingin ruangan saat ini sudah menjadi kewajaran sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya suhu udara lingkungan yang diakibatkan oleh pemanasan global. Padahal kita tahu penggunaan pendingin ruangan juga salah satu penyebab terjadinya pemanasan global karena berakibat menipisnya ozon.
Namun perlu diketahui, bahwa penggunaan pendingin ruangan secara terus menerus ternyata dapat menimbulkan bahaya. Orang yang berada di dalam ruangan tertutup lebih terpapar oleh polutan yang berada di dalam ruangan. Polutan tersebut berasal dari penggunaan bahan bangunan sintetis yang terus meningkat serta dapat juga berasal dari perawatan pribadi orang tersebut dan produk rumah tangga lainnya yang umumnya mengandung berbagai macam zat kimia.
Pada gedung tertutup yang menggunakan pendingin ruangan maka sirkulasi udaranya hanya berputar di sekitar tempat yang itu-itu saja dan ditambah adanya polutan pada udara yang sama. Hal ini dapat memicu timbulnya Sick Building Syndrome. Sindrom ini dapat mengakibatkan infeksi saluran pernafasan serta dapat memperburuk penderita asma dan alergi akibat udara yang kotor.
Gejala yang ditimbulkan dari sindrom ini adalah sakit kepala, pusing, sinus dengan hidung tersumbat , gatal-gatal, mata mudah merah dan berair, gatal tenggorokan, mual , lesu, sulit untuk berkonsentrasi. Jika tidak segera ditangani maka dapat menimbulkan penyakit yang lebih serius. Penggunaan pendingin ruangan yang terus menerus juga dapat mengakibatkan kulit menjadi kering dan tubuh kehilangan cairan.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan jika menggunakan alat pendingin ruangan antara lain yaitu:
- Rutin membersihkan dan merawat alat pendingin ruangan seperti membersihkan saringan udara dari kotoran (debu) dan mengecek kadar freon, secara teratur. Pada perawatan ringan, hal ini dapat dilakukan sendiri, namun sebaiknya dikerjakan oleh tenaga ahli yang ada. Perawatan ini sebaiknya dilakukan minimal tiga bulan sekali.
- Sebaiknya menggunakan sistem filtrasi pada alat pendingin ruangan yang dapat menghilangkan beberapa polutan seperti kuman dan bakteri sehingga dapat membantu mengurangi efek yang tidak baik bagi pemakainya.
- Pemakaian alat pendingin ruangan perlu dilakukan secara efektif dan efisien. Salah satunya adalah menggunakan Timer untuk mengatur waktu sesuai dengan kebutuhan. Hal ini sangat membantu untuk mencegah menipisnya lapisan Ozon.
- Hal lain yang harus diperhatikan adalah sirkulasi udara dalam ruangan yang menggunakan alat pendingin. Bukalah jendela dan pintu bila alat tersebut tidak digunakan sehingga terjadi pertukaran udara dan tetap membersihkan ruangan secara rutin.
- Berkaitan dengan kesehatan tubuh, konsumsi cairan (minum) yang cukup sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi. Suhu pendingin ruangan yang terlalu dingin dan semburan udara yang langsung mengenai bagian tubuh wajah, kepala dan leher dalam waktu lama misal saat tidur malam menyebabkan beberapa gangguan saraf. Pada beberapa kasus, suhu dingin juga berbahaya bagi penderita rematik dan pada penderita migren hal ini dapat memicu gejala penyakit tersebut. Sebaiknya jika memiliki masalah kesehatan yang berhubungan dengan alat pendingin ruangan segera konsultasikan ke dokter.
Demikian beberapa hal yang harus diperhatikan agar kita mendapat kenyamanan yang aman di dalam ruangan ber AC.
No comments:
Post a Comment