Sunday, April 11, 2010

MELAWAN KANKER DENGAN TOMAT UNGU

Ilmuwan berhasil mengembangkan tomat ungu yang terbukti mampu mencegah kanker pada tikus. Tomat ungu dihasilkan dengan cara rekayasa genetik.

Hasil penelitian ilmuwan Inggris Cathie Martin dan koleganya dipublikasikan di jurnal Nature Biotechnology, mempertegas ide tanaman yang dikembangkan secara genetik bisa membuat orang makin sehat. Tomat ungu berisi nutrisi seperti yang terdapat pada buah berri.

Tikus yang menderita kanker dan diberi makan tomat yang telah direkayasa ini mampu bertahan hidup lebih lama daripada tikus yang makanannya tanpa dicampurkan tomat ungu.
“Efeknya lebih besar dari yang kami perkirakan,” kata Martin yang ahli biologi tanaman.

Penelitian difokuskan pada anthocyanin, anti oksidan yang terdapat pada buah berri yang ternyata mampu menurunkan resiko kanker, penyakit jantung dan penyakit syaraf.
Meskipun kesehatan bisa meningkat, orang masih jarang memakan tanaman ini.
Mengambil gen yang menghasilkan warna pada bunga naga, peneliti berhasil membuat tomat yang bisa menghasilkan anthocyanins. Caranya adalah dengan mengubah warnanya menjadi ungu dalam proses itu.

Tikus yang secara genetik direkayasa agar menderita kanker, bisa bertahan rata-rata 182 hari saat diberi makan tomat ungu. Sedangkan tikus yang tidak, hanya bertahan 142 hari.
“Ini sangat jelas, dengan mengubah sumber makanan atau bahan khusus pada makanan dapat meningkatkan kesehatan binatang dan kemungkinan pada manusia,” kata Martin.

Peneliti ini memperingatkan percobaan pada manusia masih jauh. Langkah selanjutnya yang bisa diteliti adalah bagaimana anti oksidan bisa mengurangi tumor sehingga bisa mendapatkan kesehatan yang lebih baik.

Sambil menunggu hasil riset itu, orang bisa meningkatkan kesehatannya dengan mengubah sumber bahan makanannya.
“Ini menarik untuk melihat teknik baru yang dapat secara potensial untuk membuat makan sehat,” kata Lara Bennett, dari Cancer Research Inggris.
“Tapi ini terlalu dini untuk mengatakan apakah anthocyanin yang didapat dari makanan dapat mengurangi resiko kanker,” tambahnya.

No comments:

Post a Comment