Vitiligo adalah salah satu penyakit langka yang jarang terjadi, namun bukan berarti penyakit ini patut disepelekan, mengapa demikian?
Vitiligo adalah suatu penyakit kelainan pigmen pada kulit yang biasanya ditandai dengan adanya bercak putih pucat seperti warna kapur dan mempunyai batas yang tegas dengan bentuk yang tak beraturan, biasanya juga terdapat pada wajah, leher, sikut, lutut, lengan, kaki bahkan pada daerah lipatan seperti ketiak. Rambut yang tumbuh di bagian yang terkena vitiligo juga berwarna putih dikarenakan pigmen melanosit juga hilang dari selubung akar rambut (folikel). Kelainan ini rupanya tak pandang bulu, ia menyerang pria maupun wanita dengan range umur yang tak tentu.
Sampai sekarang penyebab munculnya penyakit ini belum pasti, namun ada beberapa perkiraan yang menjadi faktor pemicu, antara lain:
- Faktor genetika (Keturunan): 6-38% penderita dapat ditemukan penyakit yang sama pada keluarganya.
- Faktor autoimun: Terjadi apoptopis (kematian sel) yang disebabkan oleh penyerangan dari sel tubuh itu sendiri.
- Faktor stress: diduga akibat dari peningkatan produksi epinefrin oleh norepinefrin, dimana produksi yang berlebihan akan memicu depresi dan mendatangkan berbagai penyakit fisik dikarenakan pompa darah yang berlebihan.
Namun demikian, penyakit ini tidak menyebabkan efek yang berbahaya, hanya saja dapat menjadi batu sandungan dalam hal kepecayaan diri karena warna kulit menjadi belang, untuk itu penderita vitiligo sangat membutuhkan dukungan dari lingkungannya.
Sampai saat ini telah ditemukan beberapa alternatif pengobatan, antara lain:
- Pemberian sejenis krim kortikosteroid untuk mengembalikan warna pigmennya.
- Depigmentasi (menghilangkan seluruh pigmen di tubuh agar tidak belang), cara ini biasanya digunakan bagi penderita yang vitiligonya sudah mencapai 50%.
- Operasi, contohnya transplantasi pigmen atau cangkok kulit.
- Fototerapi, dengan sinar laser narrow band UVB atau narrow band UVB
Disamping itu, ada juga beberapa alternatif terapi yang diyakini bisa membantu proses penyembuhan, yaitu:
- Pemberian vitamin: kadar asam folat, vitamin B12, dan vitamin C ditemukan dalam kadar yang rendah pada penderita vitiligo. Maka, pemberian asam folat, vitamin C, vitamin B 12 diduga dapat menimbulkan repigmentasi pada sebagian orang. Jika ditambahkan dengan pengobatan paparan sinar matahari dapat memberikan hasil yang memuaskan setelah 3 sampai 6 bulan pengobatan.
- Antioksidan, berdasarkan teori radikal bebas yang dapat merusak sel, maka antioksidan seperti vitamin E, C, dan beta karotin dipercaya dapat melindungi sel dari kerusakan dan menetralkan radikal bebas tersebut.
No comments:
Post a Comment