Wednesday, April 28, 2010

Cuaca Tingkatkan Risiko Kanker Prostat

Pria berisiko tinggi terkena kanker prostat. Berdasarkan penelitian terbaru, cuaca dan iklim berpengaruh terhadap menusia terkena kanker prostat. (Foto: Google)
PENYEBAB kanker prostat kembali ditemukan. Sebuah penelitian terbaru ini menyebutkan cuaca dan iklim yang ekstrem di sebuah kota memiliki risiko tinggi warganya untuk menderita kanker prostat.

Penelitian yang dilakukan di Idaho State University, Amerika Serikat menunjukkan ada hubungan antara kekeringan, cuaca dingin dengan meningkatnya risiko menderita kanker prostat. “Kami menemukan bahwa cuaca dingin dan curah hujan yang rendah sangat berkorelasi dengan kanker prostat,” kata peneliti Sophie St-Hilaire dari Idaho State University, Amerika Serikat seperti dikutip Healthday.com.

Dia menambahkan, tren yang ada konsisten dengan apa yang diharapkan mengingat iklim berdampak terhadap pengendapan, penyerapan, dan degradasi polutan organik yang persisten termasuk pestisida.

St-Hilaire dan rekan-rekannya mempelajari tingkat risiko kanker prostat di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat dan mencari hubungan antara pola cuaca lokal. Akhirnya mereka menemukan fakta bahwa hubungan antara cuaca dan kanker prostat mungkin ada karena cuaca dingin memperlambat degradasi polutan. Menurut informasi latar belakang dalam penelitian ini, kanker prostat akan menyerang seki-tar satu dari enam pria. Laporan ini menyebutkan bahwa penderita umumnya berada di belahan bumi utara.

“Penelitian ini memberikan hipotesis tambahan untuk distribusi penderita kanker prostat di belahan utara dan selatan, yang dibangun pada anggapan bahwa orang yang ada di lintang utara mungkin kekurangan vitamin D akibat paparan radiasi ultraviolet (UV) rendah selama musim dingin,” sebut St-Hilaire.

Selanjutnya, dia juga menambahkan, “Studi kami menunjukkan bahwa di samping kekurangan vitamin D yang berhubungan dengan paparan terhadap radiasi UV, kondisi meteorologi lainnya ternyata juga dapat secara signifikan memengaruhi timbulnya kanker prostat,” jelasnya.

Penelitian lainnya menemukan, pria tidak subur atau mandul akan berisiko dua kali lipat terserang kanker prostat dibandingkan pria yang subur. Studi ini dilakukan di Washington, Amerika Serikat terhadap lebih dari 20.000 orang. Parahnya, tipe kanker prostat yang menyerang pria mandul biasanya yang tipe ganas, mudah menyebar dan sulit disembuhkan. Temuan ini menunjukkan, pertumbuhan sel kanker dan kekurangan produksi sperma memiliki asal mula yang sama. Karena itu, pria yang dinyatakan mandul atau infertil dianjurkan segera memeriksakan diri untuk mendeteksi adanya kanker prostat. Penelitian ini dipublikasikan oleh jurnal Cancer.

Para peneliti membandingkan catatan kesehatan 22.000 pria yang berada di California IVF klinik dengan pria dari usia yang sama dari populasi umum. Mereka didiagnosis sebagai pria subur yang dinyatakan sehat dan bisa bebas dari kanker prostat. Kalaupun terserang, maka akan mudah disembuhkan karena tumor prostat masih dalam tingkat tumor jinak.

Sementara, bagi pria tak subur, peluang untuk mengobati kanker adalah 2,6 kali lebih sulit. Tim peneliti dari University of Washington ini menyebutkan, pria yang belum punya anak, sebaiknya memeriksakan tingkat kesuburannya. Sebab, infertilitas pada pria bisa terjadi secara biologis, seperti kekurangan kromosom seks, atau gaya hidup yang tidak sehat.

Kanker prostat adalah kanker yang paling umum ditemui di kalangan pria dan menjadi pembunuh terbesar kedua setelah kanker paru-paru. Hal itu didasarkan pada sejumlah penelitian di Amerika Serikat. Walau di Asia masih tergolong sedikit penderitanya, data dari 13 fakultas kedokteran negeri di Indonesia menunjukkan penderita kanker prostat termasuk tinggi.

Penyakit ganas ini tak bisa diabaikan karena telah membunuh sekitar 10.000 lelaki setiap kasus. Kanker prostat jarang menyerang laki-laki di bawah 45 tahun, kecuali bila ada di antara keluarga Anda yang punya riwayat penyakit tersebut.

Penyakit ini biasanya dapat disembuhkan bila terdeteksi dalam tahap dini. Celakanya, kanker ini sering tumbuh secara diamdiam dalam kelenjar prostat tanpa gejala apa pun sampai menyebar ke tulang dan jaringan di sekitarnya.

Itu sebabnya, penting sekali bagi pria dewasa untuk menjalani uji rektal digital yang memungkinkan dokter menemukan benjolan atau pembesaran pada prostat. Selain itu ada juga prostatespecific antigen blood test yaitu uji darah untuk mendeteksi sejenis protein yang keluar dari prostat apabila ada tumor.

Apabila dokter menemukan kanker, pengobatannya akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran tumor, kecepatan pertumbuhannya, dan apakah penyakit itu telah menyebar ke luar prostat.

Pengobatan untuk ini antara lain dengan radiasi, pengangkatan prostat melalui pembedahan, dan terapi hormon untuk menurunkan kadar testosteron.

No comments:

Post a Comment