Ilustrasi: sleeping-disorder
Jet lag, juga disebut sindrom perubahan zona waktu, adalah suatu gangguan tidur yang dapat mempengaruhi siapa saja yang melakukan perjalanan melewati beberapa zona waktu. Jet lag disebabkan oleh gangguan pada tubuh jam internal atau ritme sirkadian - yang memberitahu tubuh kapan waktunya akan terjaga dan kalau sudah waktunya untuk tidur. Semakin banyak melintasi zona waktu, semakin besar kemungkinan mengalami jet lag.
Jet lag dapat menyebabkan kelelahan di siang hari, perasaan yang tidak sehat, kesulitan untuk tetap waspada dan masalah pencernaan. Jet lag bersifat sementara tetapi dapat menghambat kinerja.
Jet lag dapat terjadi kapan saja ketika seseorang melewati dua atau lebih zona waktu. Jet lag terjadi karena melintasi berbagai zona waktu sedangkan jam internal tubuh menempatkan jam atau irama sirkadian (satu sistem dalam tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun). Perbedaan zona waktu dan jam tubuh tersebut tidak sinkron.
Misalnya, seseorang yang melakukan penerbangan selama enam jam dari New York ke Paris. Sebagai contoh jika sesepramh meninggalkan New York pada jam 4 pagi di hari selasa waktu New York dia akan tiba di Paris pada hari Rabu jam 7:00 pagi waktu Paris. Menurut jam internal tubuh jam 1 dini hari adalah waktunya istirahat, tapi zona waktu di Paris menunut untuk bangun pagi . Oleh karena itu tubuh membutuhkan beberapa hari untuk menyesuaikan, mulai dari siklus bangun-tidur, pola makan, atau kebiasaan buang air besar di tempat baru.
Gejala
Gejala jet lag dapat berbeda-beda. Penderita mungkin mengalami hanya satu gejala atau beberapa gejala. Gejala Jet lag tersebut antara lain:
* Susah tidur - seperti insomnia, bangun awal atau kantuk yang berlebihan
* Kelelahan di siang hari
* Kesulitan berkonsentrasi
* Masalah perut, sembelit atau diare
* Perasaan umum tidak baik
* Nyeri otot
* Gejala menstruasi pada wanita yang sering bepergian
Perawatan
Jet lag biasanya tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika terus-menerus melakukan perjalanan jauh dan mengalami jet lag, dokter mungkin meresepkan obat atau terapi cahaya.
Sumber: mayoclinic. - http://health.detik.com
No comments:
Post a Comment