Kondisi tubuh yang diayun ketika tengah berbaring, ternyata mampu menghadirkan gelombang otak dan mempercepat proses menuju tidur pulas. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology yang terbit pada 21 Juni.
Peneliti dari University of Geneva dalam penelitiannya merekruit 12 pria. Setiap relawan datang ke lab sebanyak dua kali untuk tidur siang selama 45 menit di atas tempat tidur yang digantung. Pada kedatangan pertama, tempat tidur tidak diayun, namun pada kedatangan yang kedua tempat tidur baru diayun. Saat relawan tidur, aktivitas otak dimonitor dengan menggunakan EEG.
Peneliti mendapati hasil, bahwa seluruh relawan akan lebih cepat tertidur dan tidur lebih dalam ketika ranjang diayun. Ketika tempat tidur tidak bergerak, relawan menghabiskan separuh waktu tidur mereka di dalam fase tidur ringan, dikenal dengan fase N1. Ketika tempat tidur diayun, fase N1 hanya 30 persen dari seluruh waktu tidur. Fase tidur yang lebih dalam, fase N2, meningkat 10 persen saat tempat tidur diayun, dari 50 persen saat tempat tidur statis menjadi 60 persen.
Tempat tidur yang diayun juga mampu mengubah pola aktivitas otak yang disebut sleep spindle, aktivitas rentetan energi yang muncul selama setengah detik selama fase N2. DAn ketika tempat tidur bergerak, relawan memiliki jumlah sleep spindle yang lebih banyak. Sleep spindle dikenal membantu memblok suara saat seseorang tidur dan berhubungan dengan penyegaran tubuh saat orang terbangun.
Hingga saat ini, ilmuwan belum dapat memastikan efek ayunan pada saat tidur di malam hari. Penelitian selanjutnya akan difokuskan untuk mempelajari efek tidur sambil diayun pada penderita insomnia.
sumber: Pengajar+
No comments:
Post a Comment