Hepatitis atau penyakit kuning merupakan peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, aneka zat kimiawi, obat-obatan atau alkohol. Namun, hepatitis yang disebabkan oleh virus adalah masalah kesehatan yang penting saat ini.
Virus-virus hepatitis diberi nama virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan yang terakhir adalah TT yang ditemukan tahun 1997. Dari ketujuh jenis virus itu, yang paling berbahaya adalah virus hepatitis B dan C, baru hepatitis A.
Hepatitis B merupakan penyakit yang serius. Infeksi virus ini bisa menyebabkan luka parut pada hati, gagal hati, kanker hati, dan kematian.
Hepatitis B dan C memiliki modus penularan yang mirip, yakni melalui cairan tubuh baik lewat cairan mani maupun cairan vagina. Penularannya sama seperti virus penyebab HIV, tetapi virus hepatitis B 100 kali lebih menular. Virus ini paling sering ditularkan melalui hubungan seksual, dari jarum suntik, serta transfusi darah.
Diperkirakan 30 persen orang yang terinfeksi hepatitis tidak menyadari dari mana mereka mendapat virus ini. Gejala-gejala penyakit muncul pada 70 persen orang dewasa yang terinfeksi virus hepatitis B. Kemunculannya bisa saja beberapa bulan setelah penderita terinfeksi.
Salah satu gejala yang harus diwaspadai adalah kulit atau mata yang tampak kekuningan (jaudince). Hal ini disebabkan tingginya level bilirubin, zat yang diproduksi sel-sel darah merah yang sudah tua dan normalnya dibuang oleh liver. Pada penderita hepatitis, infeksi virus menyebabkan peradangan pada sel hati sehingga bilirubin disimpan oleh kantung empedu dan masuk ke usus dan darah yang menyebabkan warna kulit dan bola mata tampak kekuningan.
Gejala hepatitis lainnya adalah kelelahan yang berlangsung selama beberapa minggu dan tidak hilang dengan beristirahat, nafsu makan berkurang, urine berwarna gelap, demam, nyeri di bagian perut, dan nyeri sendi.
Untuk menentukan jenis hepatitis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, laboratorium, bahkan mengambil sampel jaringan hati untuk menentukan seberapa luas kerusakan hati.
Hepatitis B termasuk penyakit yang bisa dicegah melalui vaksinasi. Namun, bagi mereka yang sudah telanjur terinfeksi, pengobatan adalah satu-satunya pilihan. Tujuan utama pengobatan adalah menghambat replika virus dengan menstimulasi sistem imunitas tubuh, menghambat berhentinya kerusakan organ hati, dan mengurangi risiko timbulnya sirosis hati dan kanker hati.
kompas.com
No comments:
Post a Comment