PARA peneliti di Universitas Aberdeen telah mengidentifikasi korelasi antara ukuran dan pertumbuhan bayi dalam kandungan dan kemungkinan seorang anak akan mengidap asma, alergi seperti eksim atau demam selama masa kanak-kanak.
Hasil itu didapat setelah tim mengukur janin dari sebanyak 1.500 perempuan hamil di Aberdeen Maternity Hospital selama trimester pertama dan kedua, pada saat bayi berusia 10 minggu kemudian 20 minggu hingga berusia 10 tahun.
Sebanyak 927 keluarga mengisi kuesioner tentang pernapasan anak dan sebanyak 449 anak menjalani uji fungsi paru-paru dan kulit guna mengidentifikasi alergi terhadap rumput, telur, tungau, debu dan kucing.
Hasil penelitian menunjukkan anak-anak berusia 5 dan 10 yang menderita asma saat menjadi embrio mereka memiliki ukuran 5 mm atau 10 persen lebih kecil dari rata-rata embrio berusia 10 minggu.
"Penelitian ini mengungkapkan bahwa janin berukuran lebih kecil daripada rata-rata saat berusia 10 minggu dan pertambahan ukurannya tergolong lambat selama kehamilan lima kali lebih mungkin untuk mengidap asma," kata pemimpin penelitian Steve Turner seperti dikutip dari Yahoo Health, Rabu (28/6).
Selain itu, janin yang ukurannya melebihi rata-rata pada 10 minggu, tetapi kemudian melambat sehingga mereka menjadi lebih kecil daripada rata-rata pada tahap berikutnya lebih mungkin untuk tahan terhadap demam.
mediaindonesia.com
No comments:
Post a Comment