PERILAKU seksual bervariasi pada setiap waktu berbeda dalam kehidupan kita. Memahami perubahan gairah dan keinginan seks tentu memberi arahan untuk kehidupan seksual Anda.
Ungkapan kala muda pria tak mampu menahan Mr P-nya berdiri dan menjelang usia senja, ia justru sekuat tenaga menyuruh Mr P-nya menegang, mungkin benar adanya. Bagaimana dengan wanita? Nyatanya, usia menentukan tingkat gairah dan performa seks seseorang.
Pakar seks Tracey Cox dalam bukunya, “Sextasy” mengungkapkan dorongan seksual pria dan wanita sesuai usia. Berikut ini seperti diungkap Times of India.
20-an
Pada usia 20-an, kebanyakan pria tidak bisa berhenti bermimpi tentang seks setiap beberapa jam. Pada usia ini pula, gadis remaja biasanya memberontak dalam imajinasi seksualnya. Mereka kerap berbagi fantasi seks, bahkan ingin mencoba pilihan biseksualitas.
Usia 20-an adalah masa ketika anak laki-laki dan perempuan penasaran dan sangat ingin bereksperimen dalam posisi seks. Tracey Cox mengklaim, satu dari 10 orang menikmati threesome di awal usia 20-an. Orang-orang dalam kelompok usia ini kemungkinan besar mengunjungi klub striptease atau lapdancing, dengan teman ataupun sendiri.
30-an
Usia 30-an adalah waktu untuk bereksperimen. Hampir semua orang usia 30-an mengklaim telah melakukan hubungan seks di tempat semi-publik, seperti pantai, kebun, atau bangku taman dalam kegelapan. Ada sesuatu yang liar dan erotis dengan pengalaman seks di luar ruangan.
Berhubungan seks di bawah shower atau bath up populer di usia 30-an. Kinky sex, seperti perbudakan (bondage), penutup mata (blindfolds), dan memukul (spanking) juga fantasi kesenangan tingkat tinggi pada pasangan usia 30-an.
Usia 30-an menandai kedatangan buah hati dalam kehidupan pasangan menikah, sehingga dorongan seksual berkurang secara alami. Cox menunjukkan bahwa selama kehamilan, pasangan berhubungan seks 4-5 kali sebulan.
Kebanyakan pasangan mengerem kehidupan seks mereka selama sekira tujuh minggu setelah melahirkan, tetapi empat bulan kemudian kembali melakukan hubungan seks 4-5 kali sebulan. Cox mengatakan, enam bulan setelah melahirkan, pasangan rata-rata kembali berhubungan seks 3-5 kali sebulan.
Tapi, itu hanya pengalaman sementara, jadi teruslah saling menyentuh dan memeluk. Dan jika bayi Anda merampas kesempatan untuk berhubungan seks, maka nikmatilah quickie sex.
Cox mengatakan, kebanyakan wanita pada usia ini mengalami tingkat orgasme lebih tinggi. Sebanyak 90 persen wanita berusia di atas 30 tahun secara teratur mengalami orgasme, dibandingkan dengan hanya 23 persen wanita muda.
40-an
Pria pada usia 40-an kemungkinan lebih besar mengalami masalah ereksi. Usia 40-an juga usia ketika sebagian besar pria cenderung tidak setia. Selain itu, pria lebih terdorong menonton lebih porno atau memanjakan diri dalam obrolan seks. Wanita, di sisi lain menuntut pemenuhan seksual lebih besar hingga tak sedikit yang tertarik pada pria muda.
Jika Anda mengira usia 40-an adalah tentang libido rendah, maka Anda keliru! Meski frekuensi bercinta lebih jarang daripada sebelumnya, tapi kualitas seks menjadi lebih baik.
Ungkapan kala muda pria tak mampu menahan Mr P-nya berdiri dan menjelang usia senja, ia justru sekuat tenaga menyuruh Mr P-nya menegang, mungkin benar adanya. Bagaimana dengan wanita? Nyatanya, usia menentukan tingkat gairah dan performa seks seseorang.
Pakar seks Tracey Cox dalam bukunya, “Sextasy” mengungkapkan dorongan seksual pria dan wanita sesuai usia. Berikut ini seperti diungkap Times of India.
20-an
Pada usia 20-an, kebanyakan pria tidak bisa berhenti bermimpi tentang seks setiap beberapa jam. Pada usia ini pula, gadis remaja biasanya memberontak dalam imajinasi seksualnya. Mereka kerap berbagi fantasi seks, bahkan ingin mencoba pilihan biseksualitas.
Usia 20-an adalah masa ketika anak laki-laki dan perempuan penasaran dan sangat ingin bereksperimen dalam posisi seks. Tracey Cox mengklaim, satu dari 10 orang menikmati threesome di awal usia 20-an. Orang-orang dalam kelompok usia ini kemungkinan besar mengunjungi klub striptease atau lapdancing, dengan teman ataupun sendiri.
30-an
Usia 30-an adalah waktu untuk bereksperimen. Hampir semua orang usia 30-an mengklaim telah melakukan hubungan seks di tempat semi-publik, seperti pantai, kebun, atau bangku taman dalam kegelapan. Ada sesuatu yang liar dan erotis dengan pengalaman seks di luar ruangan.
Berhubungan seks di bawah shower atau bath up populer di usia 30-an. Kinky sex, seperti perbudakan (bondage), penutup mata (blindfolds), dan memukul (spanking) juga fantasi kesenangan tingkat tinggi pada pasangan usia 30-an.
Usia 30-an menandai kedatangan buah hati dalam kehidupan pasangan menikah, sehingga dorongan seksual berkurang secara alami. Cox menunjukkan bahwa selama kehamilan, pasangan berhubungan seks 4-5 kali sebulan.
Kebanyakan pasangan mengerem kehidupan seks mereka selama sekira tujuh minggu setelah melahirkan, tetapi empat bulan kemudian kembali melakukan hubungan seks 4-5 kali sebulan. Cox mengatakan, enam bulan setelah melahirkan, pasangan rata-rata kembali berhubungan seks 3-5 kali sebulan.
Tapi, itu hanya pengalaman sementara, jadi teruslah saling menyentuh dan memeluk. Dan jika bayi Anda merampas kesempatan untuk berhubungan seks, maka nikmatilah quickie sex.
Cox mengatakan, kebanyakan wanita pada usia ini mengalami tingkat orgasme lebih tinggi. Sebanyak 90 persen wanita berusia di atas 30 tahun secara teratur mengalami orgasme, dibandingkan dengan hanya 23 persen wanita muda.
40-an
Pria pada usia 40-an kemungkinan lebih besar mengalami masalah ereksi. Usia 40-an juga usia ketika sebagian besar pria cenderung tidak setia. Selain itu, pria lebih terdorong menonton lebih porno atau memanjakan diri dalam obrolan seks. Wanita, di sisi lain menuntut pemenuhan seksual lebih besar hingga tak sedikit yang tertarik pada pria muda.
Jika Anda mengira usia 40-an adalah tentang libido rendah, maka Anda keliru! Meski frekuensi bercinta lebih jarang daripada sebelumnya, tapi kualitas seks menjadi lebih baik.
No comments:
Post a Comment