Depresi yang dialami perempuan banyak dipicu oleh sikap bermusuhan dari suami. Tapi sebaliknya suami tidak akan mengalami depresi jika istri yang bersikap demikian.
Peneliti dari University of Missouri melakukan penelitian hubungan suami yang pemarah dengan tingkat depresi istri. Peneliti mengamati interaksi kegiatan rumahtangga dari 416 pasangan menikah melalui sebuah video berdurasi 20 menit.
Video tersebut diberi dua tipe perilaku, yaitu perilaku anti-sosial yang menunjukkan sikap egois, menentang atau menunjukkan kurangnya pengendalian diri. Tipe yang kedua adalah perilaku permusuhan yang dipicu dari kemarahan, kritikan dan penolakan.
"Dalam studi itu menunjukkan permusuhan suami secara signifikan berkaitan dengan kenaikan gejala depresi istri," kata Christine Proulx peneliti dari University of Missouri seperti dilansir dari Livescience.
Peneliti dari University of Missouri melakukan penelitian hubungan suami yang pemarah dengan tingkat depresi istri. Peneliti mengamati interaksi kegiatan rumahtangga dari 416 pasangan menikah melalui sebuah video berdurasi 20 menit.
Video tersebut diberi dua tipe perilaku, yaitu perilaku anti-sosial yang menunjukkan sikap egois, menentang atau menunjukkan kurangnya pengendalian diri. Tipe yang kedua adalah perilaku permusuhan yang dipicu dari kemarahan, kritikan dan penolakan.
"Dalam studi itu menunjukkan permusuhan suami secara signifikan berkaitan dengan kenaikan gejala depresi istri," kata Christine Proulx peneliti dari University of Missouri seperti dilansir dari Livescience.
Semakin besar sikap permusuhan dan perilaku antisosial yang ditunjukkan suami akan membuat istri-istri mereka lebih tertekan setelah tiga tahun.
Penemuan ini menunjukkan bahwa perlakuan suami terhadap istri telah berdampak signifikan pada masalah psikologis, kesejahteraan. Sedangkan perilaku bermusuhan memiliki efek pada pasangan sepanjang perkawinan. Peneliti ini telah diterbitkan dalam Journal of Family Psychology edisi terbaru.
Peneliti juga menemukan tidak adanya hubungan antara kemarahan istri dengan depresi suami, kecuali ada peristiwa yang signifikan pada waktu itu, termasuk kematian dalam keluarga atau kehilangan pekerjaan.
"Perempuan lebih rentan daripada suami ketika ada permusuhan dalam perkawinan," kata Prolux.
Tetapi menurut Proulx, stres mungkin bisa menimbulkan dampak negatif pada suami karena permusuhan dengan istri mereka.
Menurut National Institute of Mental Health hampir 10 persen populasi di Amerika menderita depresi. Penyebab depresi ini beragam dan perilaku kemarahan suami bisa menjadi faktor penyebabnya.
Sangat penting bagi orang-orang yang mengalami depresi karena faktor hubungan, untuk menyadari bahwa perilaku pasangan mereka mempengaruhi perasaan tentang kehidupan dan diri mereka sendiri, khususnya di kalangan perempuan.
Penemuan ini menunjukkan bahwa perlakuan suami terhadap istri telah berdampak signifikan pada masalah psikologis, kesejahteraan. Sedangkan perilaku bermusuhan memiliki efek pada pasangan sepanjang perkawinan. Peneliti ini telah diterbitkan dalam Journal of Family Psychology edisi terbaru.
Peneliti juga menemukan tidak adanya hubungan antara kemarahan istri dengan depresi suami, kecuali ada peristiwa yang signifikan pada waktu itu, termasuk kematian dalam keluarga atau kehilangan pekerjaan.
"Perempuan lebih rentan daripada suami ketika ada permusuhan dalam perkawinan," kata Prolux.
Tetapi menurut Proulx, stres mungkin bisa menimbulkan dampak negatif pada suami karena permusuhan dengan istri mereka.
Menurut National Institute of Mental Health hampir 10 persen populasi di Amerika menderita depresi. Penyebab depresi ini beragam dan perilaku kemarahan suami bisa menjadi faktor penyebabnya.
Sangat penting bagi orang-orang yang mengalami depresi karena faktor hubungan, untuk menyadari bahwa perilaku pasangan mereka mempengaruhi perasaan tentang kehidupan dan diri mereka sendiri, khususnya di kalangan perempuan.
No comments:
Post a Comment