Stroke yang biasa dikenal sebagai penyakit orangtua kini sudah menjadi penyakit anak muda. Riset menunjukkan bahwa penyakit stroke kini lebih didominasi oleh kaum muda daripada kaum tua. Kabar baik bagi orangtua, tapi tidak bagi yang masih ingin punya umur panjang.
Obesitas dan hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah dua penyebab yang paling disalahkan. Jika dahulu stroke banyak diderita orangtua, kini orang muda yang berisiko paling tinggi menderita penyakit yang menyebabkan pendarahan di otak dan kelumpuhan organ ini.
Menurut hasil studi, selama 3 tahun ke belakang, kecenderungan penderita stroke berusia 60 atau 70-an tahun menurun sedangkan penderita stroke berusia 20 hingga 45-an tahun meningkat.
Brett Kissela, profesor dari University of Cincinnati Neuroscience Institute menyebut penemuan ini sebagai penemuan yang menakutkan dan perlu diperhatikan serius.
"Stroke harusnya tidak menjadi penyakit kaum muda karena penyakit ini berkembang cukup lama sebelum menyerang seseorang. Penyakit ini adalah hasil dari ada yang kita lakukan di masa lalu. Jika kaum muda sekarang sudah kena stroke, artinya kebiasaan sejak kecilnya sudah tidak benar," jelas Kissela seperti dilansir Healthday.
Kissela dan rekannya melakukan studi terhadap 1,3 juta orang di lima negara bagian Amerika. Menurut Kissela, penyebab utama peningkatan stroke pada kaum muda adalah tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.
Fenomena peningkatan kasus stroke pada kaum muda dan faktor penyebabnya pun diakui oleh Brian Silver dari the American Stroke Association.
"Obesitas akan meningkatkan kerja jantung, memicu hipertensi, menyebabkan resistensi hormon insulin dan akhirnya diabetes. Semua faktor itu sudah pasti menyebabkan stroke. Stroke kecil saja di otak bisa menyebabkan gangguan ingatan dan masalah lainnya," tutur Brian.
Untuk mengurangi risiko stroke, seseorang perlu mengontrol tekanan serta gula darah agar tetap normal, dan tentunya yang paling penting adalah olahraga rutin. Pusat-pusat pelayanan stroke pun perlu diperbanyak agar penderita stroke tetap bisa mendapat konsultasi untuk penyembuhannya
Obesitas dan hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah dua penyebab yang paling disalahkan. Jika dahulu stroke banyak diderita orangtua, kini orang muda yang berisiko paling tinggi menderita penyakit yang menyebabkan pendarahan di otak dan kelumpuhan organ ini.
Menurut hasil studi, selama 3 tahun ke belakang, kecenderungan penderita stroke berusia 60 atau 70-an tahun menurun sedangkan penderita stroke berusia 20 hingga 45-an tahun meningkat.
Brett Kissela, profesor dari University of Cincinnati Neuroscience Institute menyebut penemuan ini sebagai penemuan yang menakutkan dan perlu diperhatikan serius.
"Stroke harusnya tidak menjadi penyakit kaum muda karena penyakit ini berkembang cukup lama sebelum menyerang seseorang. Penyakit ini adalah hasil dari ada yang kita lakukan di masa lalu. Jika kaum muda sekarang sudah kena stroke, artinya kebiasaan sejak kecilnya sudah tidak benar," jelas Kissela seperti dilansir Healthday.
Kissela dan rekannya melakukan studi terhadap 1,3 juta orang di lima negara bagian Amerika. Menurut Kissela, penyebab utama peningkatan stroke pada kaum muda adalah tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.
Fenomena peningkatan kasus stroke pada kaum muda dan faktor penyebabnya pun diakui oleh Brian Silver dari the American Stroke Association.
"Obesitas akan meningkatkan kerja jantung, memicu hipertensi, menyebabkan resistensi hormon insulin dan akhirnya diabetes. Semua faktor itu sudah pasti menyebabkan stroke. Stroke kecil saja di otak bisa menyebabkan gangguan ingatan dan masalah lainnya," tutur Brian.
Untuk mengurangi risiko stroke, seseorang perlu mengontrol tekanan serta gula darah agar tetap normal, dan tentunya yang paling penting adalah olahraga rutin. Pusat-pusat pelayanan stroke pun perlu diperbanyak agar penderita stroke tetap bisa mendapat konsultasi untuk penyembuhannya
Nurul Ulfah - detikHealth
No comments:
Post a Comment