Sunday, March 14, 2010

TERAPI KOGNITIF BERGUNA UNTUK PENYEMBUHAN NYERI PUNGGUNG

Penderita nyeri punggung bawah kronis kini bisa menjalani perawatan alternatif setelah sejumlah peneliti dari Inggris menemukan terapi perilaku kognitif untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

Nyeri punggung bawah adalah nyeri atau perasaan lain yang tidak enak pada punggung bagian bawah. Nyeri yang berasal dari daerah punggung bawah dapat menuju daerah lain atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah.

Penyakit tersebut tidak mengenal umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, maupun tingkat pendidikan. Lebih dari 80 persen manusia pernah mengalami gangguan itu dalam hidupnya. Sekitar 90 persen nyeri punggung bawah akut maupun kronis adalah benigna (jinak) yang sembuh spontan dalam waktu 4-6 minggu, cenderung berulang dan insidentil sekitar 15-20 persen. Nyeri itu bisa disebabkan oleh kelainan muskuloskeletal, sistem saraf, vaskuler, viseral, dan psikogenik

Dalam The Lancet, para peneliti itu menulis, hingga kini pengobatan untuk nyeri punggung bawah yang efektif masih minim. Selain istirahat, terapi nyeri punggung bawah adalah pemberian analgetika, modalitas fisik (panas, dingin, stimulasi listrik), alat ortesa (braceatau korset), terapi latihan, dan akupuntur.

Namun, ketika para peneliti itu menambah sesi terapi kelompok ke perawatan standard yang termasuk obat nyeri dan saran untuk tetap aktif proporsi pasien yang membaik meningkat dua kali lipat.
Hasil terapi itu juga tahan lama dan memerlukan biaya kurang dari setengah dibanding cara lain seperti akupuntur. “Tidak seperti banyak pengobatan lain, keuntungan terapi perilaku kongitif bertahan selama 12 bulan, tulis mereka.

Untuk penelitian itu, para peneliti dari Universitas Warwick menyertakan 701 penderita nyeri dan kaku pada punggung. Setiap orang secara acak menerima baik perawatan standard maupun terapi perilaku kognitif.

Sejumlah perawat dan psikolog berpengalaman berkerja dengan 468 orang dalam kelompok terapi itu, yang menerima satu sesi individual dan enam sesi kelompok. Para terapis memfokuskan perhatian pada perilaku dan keyakinan mengenai aktivitas fisik dan membuat para pasien mencoba melawan pikiran negatif.

Selama satu tahun terapi, para peneliti meneliti rasa nyeri pasien. Setelah setahun, para peserta dalam terapi bicara mengalami perbaikan dua kali lipat dibanding pasien yang hanya menerima perawatan standard.

Persentase pasien yang melaporkan kesembuhan mencapai 60 persen dalam kelompok terapi dan 30 persen dalam kelompok standard. Secara rata-rata, biaya perawatan medis standard sekitar 24 dolar AS, dan terapi bicara ditambah lagi 285 dolar. Ini menjadikan perawatan yang hemat biaya dibandingkan dengan jenis perawatan lain.

Perawatan itu tidak sulit dilaksanakan sehingga asuransi kesehatan serta organisasi kesehatan perlu melihatnya sebagai alternatif hemat biaya bagi perawatan yang ada saat ini untuk nyeri punggung bawah kronis.

Spesialis nyeri Dr Laxmaiah Manchikanti menyatakan, hasil penelitian itu cukup menarik. “Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif merupakan pilihan istimewa sebelum para dokter mencari konsultas khusus untuk pasien mereka.”

Namun, Manchikanti dari Pain Management Center of Paducah di New York menyatakan, ada kendala potensial dalam perawatan itu. Menurut dia, model perawatan itu mungkin dapat dilakukan di negara yang memiliki sistem perawatan kesehatan nasional, tetapi tidak di sebuah negara seperti AS.

Secara umum, penderita nyeri punggung bawah disarankan melakukan aktivitas baru secara bertahap dan meminum obat penghilang rasa sakti jika perlu. “Tetap aktif sebisa mungkin, dan modifikasi aktivitas anda jika perlu tetap aktif,” katanya.

Penyebab

Punggung adalah bangunan kompleks yang tersusun dari 33 tulang belakang, lebih dari 30 otot, ligamen (penguat sendi) yang terdiri atas bermacam-macam sendi dan terdapat discus (bantalan sendi) di tiap ruas tulangnya.

Nyeri punggung dapat dicegah dengan melakukan peregangan secara rutin pada pagi hari setelah bangun tidur atau baik juga dilakukan pada malam hari sebelum tidur. Penyebab nyeri punggung antara lain ketegangan otot, yang terjadi ketika ada tekanan kuat yang tidak terduga pada otot punggung, keseleo atau tarikan pada satu atau beberapa otot punggung, kemudian ketegangan pada penguat sendi, yang terjadi ketika penguat sendi punggung terulur secara berlebihan.

Selain itu, herniasi (penonjolan) pada bantalan sendi karena ada penekanan pada syaraf spinal tempat syaraf tersebut keluar dari columna spinal, osteoporosis yang umumnya menyebabkan nyeri punggung pada wanita.

Sifat dari penyakit itu adalah penurunan kepadatan tulang secara progresif. Hasilnya terjadi penipisan pada jaringan tulang sehingga dampaknya mudah terkena patah tulang atau kerusakan tulang.
Dari sejumlah penyebab itu, herniasi merupakan penyebab terbanyak nyeri punggung bawah, yang biasanya disertai dengan rasa kesemutan, baal, berkurangnya sensasi rasa pada tungkai akibat saraf tulang belakang yang terjepit. (Anspek)

No comments:

Post a Comment