KABAR gembira bagi Anda penderita sakit jantung. Para dokter jantung telah berhasil menemukan pengobatan jantung tanpa operasi dengan biaya lebih murah.
Penderita gagal jantung kini boleh bernapas lega. Kini mereka tidak perlu menjalankan prosedur operasi bocornya katup jantung yang tentu saja menyakitkan dan menyedot biaya tinggi. NorthShore University Health System in Evanston, Ill, Amerika Serikat, telah menemukan metode baru menggantikan operasi.
Mereka berhasil membuat sebuah klip kecil yang ditanamkan ke arteri jantung melalui operasi laparoscopic. Hasilnya, benda mungil yang disebut MitraClip Abbott tersebut ternyata lebih aman dan hampir sama efektivitasnya dengan operasi. Saat ini perangkat kesehatan ini telah resmi dijual di Eropa. Perusahaan pembuatnya, Abbott Laboratories, berharap dapat memenangkan tender untuk memasarkannya di Amerika Serikat tahun depan.
Aktris Hollywood Elizabeth Taylor dilaporkan telah memiliki alat tersebut pada musim gugur tahun lalu. Wanita gaek berusia 77 tahun itu mengatakan kepada fansnya di situs jejaring sosial Twitter. Diketahui, sekitar 8 juta orang di Amerika Serikat dan Eropa menderita kebocoran katup mitral jantung, yaitu katup antara jantung kiri bagian atas dan bawah.
Tidak semua penderita jantung tergolong fatal hingga membutuhkan perawatan, tetapi kasus-kasus terburuk dapat menyebabkan gagal jantung di kemudian hari. Dalam studi tersebut diketahui, penderita jantung yang menjalankan operasi enam kali lebih besar risikonya menderita komplikasi dibanding yang menggunakan MitraClip Abbott.
Kematian, stroke, dan transfusi darah memang tidak menjadi perhatian untuk dicegah dengan perangkat ini. Dokter menyebut penemuan ini sebagai ujian besar pertama dari perbaikan atau penggantian katup jantung melalui pembuluh darah daripada operasi. Untuk diketahui, MitraClip hanya untuk memperbaiki katup mitral.
Perangkat untuk katup jantung lainnya berada dalam tahap akhir pengujian dan banyak dokter percaya bahwa mereka akan segera membuatnya dalam waktu dekat. ”(Yang penting) kami telah membuka pintu untuk pilihan terapi baru bagi pasien,” kata Dr Ted Feldman dari Universitas NorthShore Sistem Kesehatan di Evanston, Ill, Amerika Serikat.
Feldman adalah pemimpin studi terbaru tersebut dan telah mempresentasikannya di depan konferensi American College of Cardiology pada Minggu (14/3). Studi ini disponsori oleh Evalve Inc, yang mengembangkan perangkat tersebut. Evalve dijual tahun lalu ke North Chicago, Ill, yang berbasis Abbott, dan Feldman merupakan konsultan bagi perusahaan.
Beberapa ahli bedah masih belum yakin perangkat ini sama efektifnya dengan operasi. Mereka mengatakan, pasien perlu dipantau terus perjalanan penyakitnya hingga lebih dari satu tahun. ”Ini kemenangan parsial untuk perangkat itu,” kata Dr James McClurken, seorang ahli bedah di Temple University di Philadelphia, Amerika Serikat. McClurken merupakan ketua panitia konferensi tersebut.
”Studi ini menggunakan metode yang ketinggalan zaman, di mana dapat mengindahkan manfaat yang banyak dan telah teruji dari operasi,” cetus Dr J Scott Millikan, seorang ahli bedah di Klinik Billings di Montana, Amerika Serikat. Namun, para peneliti tetap bersikeras soal hal ini. ”Jelas ini adalah teknologi yang sangat menarik,” terang Feldman.
Namun, para peneliti mengakui kesuksesan perangkat ini akan berjalan lambat. Diketahui, katup mitral seperti pintu masuk yang terbuka untuk membiarkan darah mengalir ke jantung agar dapat memompanya ke setiap bilik. Ketika kelepak pintu ayun tidak tertutup sempurna, darah mengalir kembali ke ruang atas jantung. Itu yang menjadikan aliran darah terhambat.
Obat-obatan sebenarnya dapat meredakan gejala gagal jantung, tetapi tidak memperbaiki masalah katup, bahkan semakin parah. Kasus yang terburuk disembuhkan dengan operasi jantung. Dokter menjahit sebagian kelepak di tengah sehingga darah mengalir di kedua sisi, tetapi mereka tetap memompa dalam setiap detak jantung.
Prosedur penggunaan MitraClip ini dilakukan, di mana pasien mendapat anestesi umum terlebih dahulu. Dokter akan mendorong sebuah tabung penutup ke dalam pembuluh darah di pangkal paha dan membawanya ke dalam hati. Alat MitraClip, yang tertutup kain jepitan logam, sudah terpasang di ujung tabung bersama-sama klip dengan dua kelepak katup. Hasil dalam studi ini, 184 orang setuju untuk menggunakan klip dan prosedur operasi ini berhasil kepada 136 orang.
Komplikasi terjadi pada 10 persen pengguna klip dibandingkan dengan 57 persen dari 79 pasien lain yang dirawat dengan pembedahan. Hal ini tentu lebih baik. Dua pasien yang meakukan operasi pembedahan meninggal, dua menderita stroke, dan empat diperlukan operasi jantung darurat. Namun, tidak ada dari pasien pengguna klip yang memiliki masalah-masalah itu.
Ini menunjukkan bahwa pemakaian MitraClip jauh lebih aman daripada operasi. Sedangkan terkait efektivitas, penelitian ini tidak menjawabnya lebih lanjut. Studi ini dirancang hanya untuk melihat apakah penggunaan perangkat klip lebih rendah atau tidak secara substansial dibanding operasi
Penderita gagal jantung kini boleh bernapas lega. Kini mereka tidak perlu menjalankan prosedur operasi bocornya katup jantung yang tentu saja menyakitkan dan menyedot biaya tinggi. NorthShore University Health System in Evanston, Ill, Amerika Serikat, telah menemukan metode baru menggantikan operasi.
Mereka berhasil membuat sebuah klip kecil yang ditanamkan ke arteri jantung melalui operasi laparoscopic. Hasilnya, benda mungil yang disebut MitraClip Abbott tersebut ternyata lebih aman dan hampir sama efektivitasnya dengan operasi. Saat ini perangkat kesehatan ini telah resmi dijual di Eropa. Perusahaan pembuatnya, Abbott Laboratories, berharap dapat memenangkan tender untuk memasarkannya di Amerika Serikat tahun depan.
Aktris Hollywood Elizabeth Taylor dilaporkan telah memiliki alat tersebut pada musim gugur tahun lalu. Wanita gaek berusia 77 tahun itu mengatakan kepada fansnya di situs jejaring sosial Twitter. Diketahui, sekitar 8 juta orang di Amerika Serikat dan Eropa menderita kebocoran katup mitral jantung, yaitu katup antara jantung kiri bagian atas dan bawah.
Tidak semua penderita jantung tergolong fatal hingga membutuhkan perawatan, tetapi kasus-kasus terburuk dapat menyebabkan gagal jantung di kemudian hari. Dalam studi tersebut diketahui, penderita jantung yang menjalankan operasi enam kali lebih besar risikonya menderita komplikasi dibanding yang menggunakan MitraClip Abbott.
Kematian, stroke, dan transfusi darah memang tidak menjadi perhatian untuk dicegah dengan perangkat ini. Dokter menyebut penemuan ini sebagai ujian besar pertama dari perbaikan atau penggantian katup jantung melalui pembuluh darah daripada operasi. Untuk diketahui, MitraClip hanya untuk memperbaiki katup mitral.
Perangkat untuk katup jantung lainnya berada dalam tahap akhir pengujian dan banyak dokter percaya bahwa mereka akan segera membuatnya dalam waktu dekat. ”(Yang penting) kami telah membuka pintu untuk pilihan terapi baru bagi pasien,” kata Dr Ted Feldman dari Universitas NorthShore Sistem Kesehatan di Evanston, Ill, Amerika Serikat.
Feldman adalah pemimpin studi terbaru tersebut dan telah mempresentasikannya di depan konferensi American College of Cardiology pada Minggu (14/3). Studi ini disponsori oleh Evalve Inc, yang mengembangkan perangkat tersebut. Evalve dijual tahun lalu ke North Chicago, Ill, yang berbasis Abbott, dan Feldman merupakan konsultan bagi perusahaan.
Beberapa ahli bedah masih belum yakin perangkat ini sama efektifnya dengan operasi. Mereka mengatakan, pasien perlu dipantau terus perjalanan penyakitnya hingga lebih dari satu tahun. ”Ini kemenangan parsial untuk perangkat itu,” kata Dr James McClurken, seorang ahli bedah di Temple University di Philadelphia, Amerika Serikat. McClurken merupakan ketua panitia konferensi tersebut.
”Studi ini menggunakan metode yang ketinggalan zaman, di mana dapat mengindahkan manfaat yang banyak dan telah teruji dari operasi,” cetus Dr J Scott Millikan, seorang ahli bedah di Klinik Billings di Montana, Amerika Serikat. Namun, para peneliti tetap bersikeras soal hal ini. ”Jelas ini adalah teknologi yang sangat menarik,” terang Feldman.
Namun, para peneliti mengakui kesuksesan perangkat ini akan berjalan lambat. Diketahui, katup mitral seperti pintu masuk yang terbuka untuk membiarkan darah mengalir ke jantung agar dapat memompanya ke setiap bilik. Ketika kelepak pintu ayun tidak tertutup sempurna, darah mengalir kembali ke ruang atas jantung. Itu yang menjadikan aliran darah terhambat.
Obat-obatan sebenarnya dapat meredakan gejala gagal jantung, tetapi tidak memperbaiki masalah katup, bahkan semakin parah. Kasus yang terburuk disembuhkan dengan operasi jantung. Dokter menjahit sebagian kelepak di tengah sehingga darah mengalir di kedua sisi, tetapi mereka tetap memompa dalam setiap detak jantung.
Prosedur penggunaan MitraClip ini dilakukan, di mana pasien mendapat anestesi umum terlebih dahulu. Dokter akan mendorong sebuah tabung penutup ke dalam pembuluh darah di pangkal paha dan membawanya ke dalam hati. Alat MitraClip, yang tertutup kain jepitan logam, sudah terpasang di ujung tabung bersama-sama klip dengan dua kelepak katup. Hasil dalam studi ini, 184 orang setuju untuk menggunakan klip dan prosedur operasi ini berhasil kepada 136 orang.
Komplikasi terjadi pada 10 persen pengguna klip dibandingkan dengan 57 persen dari 79 pasien lain yang dirawat dengan pembedahan. Hal ini tentu lebih baik. Dua pasien yang meakukan operasi pembedahan meninggal, dua menderita stroke, dan empat diperlukan operasi jantung darurat. Namun, tidak ada dari pasien pengguna klip yang memiliki masalah-masalah itu.
Ini menunjukkan bahwa pemakaian MitraClip jauh lebih aman daripada operasi. Sedangkan terkait efektivitas, penelitian ini tidak menjawabnya lebih lanjut. Studi ini dirancang hanya untuk melihat apakah penggunaan perangkat klip lebih rendah atau tidak secara substansial dibanding operasi
No comments:
Post a Comment