Ada dua macam OA:
- OA primer terjadi pada pada orang di atas usia 45, murni proses penuaan alami. Menyerang pelan tapi progresif dan bisa mengenai lebih dari satu persendian. Umumnya menyerang sendi yang menang-gung beban berat seperti lutut dan panggul, pinggang , leher, juga jari-jari bisa terserang.
- OA sekunder : asanya dialami sebelum usia 45, sering disebabkan oleh trauma (instabilitas) yang menye-babkan luka pada sendi seperti patah tulang atau permukaan sendi yang tidak sejajar, sendi yang longgar dan pembedahan pada sendi, penyebab lain bisa karena faktor genetik dan penyakit-penyakit metabolik.
- Kaku dan nyeri pada persendian bila digerakkan;
- Nyeri sendi yang timbul karena istirahat lama misalnya karena duduk terlalu lama atau setelah bangun tidur pagi hari;
- Adanya pembengkakan atau pera-dangan pada persendian;
- Warna kemerahan pada persendian yang sakit;
- Akibat kelelahan yang me-nyertai rasa sakit pada persendian;
- Kesulitan menggunakan persen-dian untuk beraktivitas;
- Timbul bunyi pada persendian bila digerak-kan yang menyebabkan rasa tidak nyaman walaupun mungkin tidak sakit;
- Bisa terjadi perubahan bentuk tulang: karena jaringan tulang rawan semakin rusak oleh penyakit OA, tulang jadi berubah bentuk bahkan bisa cacat.
Sendi-sendi yang sering diserang adalah sendi-sendi yang dipakai sebagai penopang berat badan, misalnya sendi lutut (75%), sendi tulang belakang, sendi panggul dan juga bisa terjadi OA pada sendi tangan dan kaki.
Rasa nyeri terjadi karena ada kerusakan pada tulang rawan (kartilago) hyaline yang sebenar-nya berfungsi sebagai bantalan (shock breaker pada mobil) di tempat mana tulang-tulang ber-temu dan bergerak. Selain itu ban-talan ini juga berguna sebagai pelumas (seperti oli buat mesin mobil). Dengan adanya bantalan ini sendi-sendi tidak akan terasa sakit saat bergerak.
Faktor risiko terjadinya OA adalah:
- Usia di atas 45 (umum-nya penyakit ini terjadi terutama pada manula), pada perempuan dan laki-laki hampir sama banyak-nya;
- Pada perempuan di atas usia 45 mungkin keadaan penyakit diperberat dengan masalah menopause di mana pada kea-daan ini hormon estrogen sangat menurun dan kurang berfungsi lagi, padahal salah satu fungsi hormon ini adalah mempertahan-kan massa atau kepadatan tulang;
- Kegemukan;
- Riwayat imobilisasi;
- Riwayat pernah trauma atau radang pada persen-dian;
- Adanya stres pada per-sendian yang berlangsung lama seperti pada atlet;
- Densitas tulang yang tinggi;
- Neuropathy perifer;
- Bisa juga ada hubungan dengan ras, keturunan, dan metabolic.
Tips mencegah OA (supaya sedini mungkin terhindar dari penyakit ini atau untuk menghin-dari kekambuhan OA:
- Jagalah berat badan pada batas normal atau ideal;
- Berolah raga yang tidak terlalu banyak mengguna-kan persendian sehingga bisa terhindar dari perlukaan sendi (misalnya dengan berenang dan olahraga yang bisa dilakukan sambil duduk atau tiduran;
- Kegiatan olah raga harus sesuai umur (jangan olah raga berat pada usia lanjut);
- Minumlah obat-obat suplemen sendi atas advis dokter Anda;
- Makanlah makanan sehat;
- Pakailah alas kaki yang tepat dan nyaman;
- Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan dan leher.
Pengobatan OA dilihat dari keadaan berat ringan penyakit:
- OA ringan (stadium 1 dan 2 ) diterapi tanpa obat, yakni pengompresan pada sendi yang sakit; Turunkan berat badan bila kelebihan; Latihan menguatkan otot paha dan pinggul untuk menjaga kebugaran tubuh; Pakailah knee brance selama dibutuhkan. Sedangkan terapi obat adalah memakai obat antiradang dan nyeri; Minum suplemen untuk menumbuhkan tulang rawan (misalnya minum glukosamin dan kondroitin); Suntik obat pelumas sendi secara intra artikuler injection.
- Terapi OA derajat berat (stadium 3 dan 4 ) dengan kemungkinan operasi penggantian sendi yang rusak dengan protesis.
No comments:
Post a Comment