Stres saat bekerja dapat meningkatkan kemungkinan bayi lahir berat badan rendah. Demikian diungkap sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal of Public Health.
Para peneliti asal Belanda menganalisa jawaban dari 8.266 wanita hamil yang mengisi rangkaian pertanyaan mengenai pekerjaan dan lingkungan kerja. Penelitian membuktikan, bekerja selama 32 jam atau lebih per minggu dengan tuntutan yang tinggi selama tri semester awal kehamilan dapat berdampak pada berat badan bayi.
Kombinasi dari stres pekerjaan yang tinggi dan waktu bekerja yang panjang diyakini sebagai hal utama yang mempengaruhi penurunan berat badan janin dan risiko bayi yang lahir dengan berat badan rendah.
"Meskipun umumnya para wanita hamil mengurangi waktu bekerja mereka atau tuntutannya pada akhir kehamilan, hasil yang kami peroleh justru mengungkap mengurangi jam kerja dan tuntutannya akan lebih bermanfaat pada awal kehamilan terutama diantara wanita yang memiliki pekerjaan dengan tingkat stres tinggi," ujar para peneliti
Para peneliti asal Belanda menganalisa jawaban dari 8.266 wanita hamil yang mengisi rangkaian pertanyaan mengenai pekerjaan dan lingkungan kerja. Penelitian membuktikan, bekerja selama 32 jam atau lebih per minggu dengan tuntutan yang tinggi selama tri semester awal kehamilan dapat berdampak pada berat badan bayi.
Kombinasi dari stres pekerjaan yang tinggi dan waktu bekerja yang panjang diyakini sebagai hal utama yang mempengaruhi penurunan berat badan janin dan risiko bayi yang lahir dengan berat badan rendah.
"Meskipun umumnya para wanita hamil mengurangi waktu bekerja mereka atau tuntutannya pada akhir kehamilan, hasil yang kami peroleh justru mengungkap mengurangi jam kerja dan tuntutannya akan lebih bermanfaat pada awal kehamilan terutama diantara wanita yang memiliki pekerjaan dengan tingkat stres tinggi," ujar para peneliti
No comments:
Post a Comment