TUBUH menginformasikan kesehatan Anda secara umum melalui berbagai petunjuk. Ukuran jins yang Anda kenakan, kondisi indra penciuman dan panjang jari Anda merupakan pertanda kesehatan Anda di masa depan. Melalui serangkaian penelitian, para ilmuwan telah menemukan petunjuk-petunjuk tubuh yang bisa menjadi gejala awal berbagai kondisi seperti kepikunan, diabetes, dan kanker. Berikut 7 petunjuk yang bisa Anda gunakan untuk meramalkan kondisi kesehatan dan strategi yang bisa Anda gunakan untuk mengubahnya.
Panjang jari
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Arthritis & Rheumatism menyebutkan, perempuan dengan jari telunjuk yang lebih pendek dibandingkan jari manis bersiko 2 kali lipat lebih besar mengalami osteoarthritis di lutut. Perempuan yang memiliki karakter jari seperti ini cenderung mempunyai kadar estrogen yang lebih rendah. Hal ini, menurut peneliti, kemungkinan turut berperan dalam perkembangan osteoarthritis.
Cara mencegah: Kuatkan otot-otot di sekitar lutut Anda. Saat duduk, luruskan masing-masing kaki sejajar dengan lantai sebanyak 10 kali; tahan setiap pengulangan selama 5-10 detik.
Tinggi badan
Studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences menyebutkan, perempuan yang lebih tinggi dari 5 kaki kemungkinan kehilangan satu mutasi gen yang membantu mereka mencapai usia 100 tahun.
Cara mencegah: Cobalah berhenti merokok dan kurangi konsumsi alkohol dan makan daging.
Panjang kaki
Jika kaki Anda pendek dan kekar, ada baiknya lebih berhati-hati dalam menjaga hati. Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology and Community Health menyebutkan, perempuan dengan kaki antara 20 dan 29 inci cenderung memiliki kadar 4 enzim penanda penyakit liver yang lebih tinggi. Faktor-faktor seperti nutrisi pada masa kanak-kanak, menurut peneliti, tidak hanya mempengaruhi pola pertumbuhan tetapi juga perkembangan hati hingga masa dewasa.
Cara mencegah: Hindari paparan racun yang harus diproses oleh hati. Dengan begitu hati akan tetap sehat dan tahan lebih lama. Pastikan mengenakan masker dan sarung tangan saat membersihkan atau saat bersentuhan dengan semua jenis zat kimia keras. Batasi asupan alkohol hingga hanya 1 gelas (berukuran 5 ounce) anggur atau satu botol bir berukuran 12 ounce sehari.
Indera penciuman
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Annals of Neurology, orang dewasa yang tidak bisa membedakan aroma pisang, lemon, kayu manis atau benda lain berisiko 5 kali lebih besar mengalami penyakit parkinson. Para peneliti meyakini bahwa area di otak yang bertanggungjawab untuk fungsi penciuman merupakan salah satu area pertama yang dipengaruhi oleh penyakit parkinson, sekitar antara 2 dan 7 tahun sebelum dignosis.
Cara mencegah: Konsumsi suplemen minyak ikan. Asam lemak omega-3 bisa meningkatkan daya tahan otak terhadap MPTP, komponen racun penyebab parkinson.
Panjang lengan
Kesulitan mencapai bagian teratas lemari dapur Anda? Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Neurology menyebutkan, perempuan dengan daya jangkau terpendek bersiko 1,5 kali lebih besar mengalami kepikunan dibandingkan mereka dengan daya jangkau terpanjang. Menurut peneliti dari Tufts University, seperti dikutip situs prevention, kekurangan nutrisi pada masa pertumbuhan tidak hanya menyebabkan lengan yang lebih pendek, tetapi juga mempengaruhi penurunan fungsi kognitif di kehidupan selanjutnya.
Cara mencegah: Cobalah melakukan aktivitas yang menantang otak, seperti melukis, membuat tembikar atau mengisi teka-teki silang. Sebuah studi yang berlangsung selama 5 tahun dari Alzheimer’s Disease Center di Rush University Medical Center menemukan, orang dewasa yang menghabiskan sebagian besar waktu senggangnya dengan beraktivitas berisko 2,5 kali lebih kecil mengalami kepikunan dibandingkan mereka yang hanya menghabiskan sedikit waktu untuk menantang otak.
Lipatan daun telinga
Banyak studi menunjukkan bahwa kerutan membujur di salah satu atau kedua lobus telinga mengambarkan kejadian kardiovaskular di masa depan (serangan jantung, operasi bypass, atau kematian akibat penyakit jantung). Sebuah studi yang dipublikasikan di The American Journal of Medicine menyebutkan, satu lipatan di salah satu lobus meningkatkan risiko hingga 33 persen; satu lipatan di kedua lobus meningkatkan risiko hingga 77 persen, bahkan setelah disesuaikan dengan faktor risiko lainnya. Meskipun para pakar belum meyakini penyebab pastinya, mereka menduga bahwa hilangnya serat elastis merupakan penyebab lipatan dan pengerasan arteri.
Cara mencegah: Jagalah jantung Anda tetap sehat dengan cara lain: mempertahankan berat badan ideal, menurunkan kolesterol dan tekanan darah.
Ukuran jins
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Neurology menyebutkan, orang dewasa yang memiliki ukuran perut besar di usia 40-an berisiko 3,6 kali lebih besar menderita kepikunan di usia 70-an, bahkan jika saat itu mereka tidak lagi kelebihan berat badan. Hal ini, menurut peneliti, mungkin disebabkan oleh visceral fat (lemak berbahaya yang mengelilingi organ) mengeluarkan lebih banyak hormon peradangan yang berkaitan dengan penurunan fungsi kognitif dibandingkan subcutaneous fat (lemak terlihat yang berada di bawah kulit).
Cara mencegah: Terapkan diet gaya Mediterania. Penelitian menunjukkan bahwa asam lemak tunggal tidak jenuh yang terkandung pada makanan seperti zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat dan cokelat gelap (dark chocolate) bisa mencegah penumpukan lemak visceral.
Panjang jari
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Arthritis & Rheumatism menyebutkan, perempuan dengan jari telunjuk yang lebih pendek dibandingkan jari manis bersiko 2 kali lipat lebih besar mengalami osteoarthritis di lutut. Perempuan yang memiliki karakter jari seperti ini cenderung mempunyai kadar estrogen yang lebih rendah. Hal ini, menurut peneliti, kemungkinan turut berperan dalam perkembangan osteoarthritis.
Cara mencegah: Kuatkan otot-otot di sekitar lutut Anda. Saat duduk, luruskan masing-masing kaki sejajar dengan lantai sebanyak 10 kali; tahan setiap pengulangan selama 5-10 detik.
Tinggi badan
Studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences menyebutkan, perempuan yang lebih tinggi dari 5 kaki kemungkinan kehilangan satu mutasi gen yang membantu mereka mencapai usia 100 tahun.
Cara mencegah: Cobalah berhenti merokok dan kurangi konsumsi alkohol dan makan daging.
Panjang kaki
Jika kaki Anda pendek dan kekar, ada baiknya lebih berhati-hati dalam menjaga hati. Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology and Community Health menyebutkan, perempuan dengan kaki antara 20 dan 29 inci cenderung memiliki kadar 4 enzim penanda penyakit liver yang lebih tinggi. Faktor-faktor seperti nutrisi pada masa kanak-kanak, menurut peneliti, tidak hanya mempengaruhi pola pertumbuhan tetapi juga perkembangan hati hingga masa dewasa.
Cara mencegah: Hindari paparan racun yang harus diproses oleh hati. Dengan begitu hati akan tetap sehat dan tahan lebih lama. Pastikan mengenakan masker dan sarung tangan saat membersihkan atau saat bersentuhan dengan semua jenis zat kimia keras. Batasi asupan alkohol hingga hanya 1 gelas (berukuran 5 ounce) anggur atau satu botol bir berukuran 12 ounce sehari.
Indera penciuman
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Annals of Neurology, orang dewasa yang tidak bisa membedakan aroma pisang, lemon, kayu manis atau benda lain berisiko 5 kali lebih besar mengalami penyakit parkinson. Para peneliti meyakini bahwa area di otak yang bertanggungjawab untuk fungsi penciuman merupakan salah satu area pertama yang dipengaruhi oleh penyakit parkinson, sekitar antara 2 dan 7 tahun sebelum dignosis.
Cara mencegah: Konsumsi suplemen minyak ikan. Asam lemak omega-3 bisa meningkatkan daya tahan otak terhadap MPTP, komponen racun penyebab parkinson.
Panjang lengan
Kesulitan mencapai bagian teratas lemari dapur Anda? Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Neurology menyebutkan, perempuan dengan daya jangkau terpendek bersiko 1,5 kali lebih besar mengalami kepikunan dibandingkan mereka dengan daya jangkau terpanjang. Menurut peneliti dari Tufts University, seperti dikutip situs prevention, kekurangan nutrisi pada masa pertumbuhan tidak hanya menyebabkan lengan yang lebih pendek, tetapi juga mempengaruhi penurunan fungsi kognitif di kehidupan selanjutnya.
Cara mencegah: Cobalah melakukan aktivitas yang menantang otak, seperti melukis, membuat tembikar atau mengisi teka-teki silang. Sebuah studi yang berlangsung selama 5 tahun dari Alzheimer’s Disease Center di Rush University Medical Center menemukan, orang dewasa yang menghabiskan sebagian besar waktu senggangnya dengan beraktivitas berisko 2,5 kali lebih kecil mengalami kepikunan dibandingkan mereka yang hanya menghabiskan sedikit waktu untuk menantang otak.
Lipatan daun telinga
Banyak studi menunjukkan bahwa kerutan membujur di salah satu atau kedua lobus telinga mengambarkan kejadian kardiovaskular di masa depan (serangan jantung, operasi bypass, atau kematian akibat penyakit jantung). Sebuah studi yang dipublikasikan di The American Journal of Medicine menyebutkan, satu lipatan di salah satu lobus meningkatkan risiko hingga 33 persen; satu lipatan di kedua lobus meningkatkan risiko hingga 77 persen, bahkan setelah disesuaikan dengan faktor risiko lainnya. Meskipun para pakar belum meyakini penyebab pastinya, mereka menduga bahwa hilangnya serat elastis merupakan penyebab lipatan dan pengerasan arteri.
Cara mencegah: Jagalah jantung Anda tetap sehat dengan cara lain: mempertahankan berat badan ideal, menurunkan kolesterol dan tekanan darah.
Ukuran jins
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Neurology menyebutkan, orang dewasa yang memiliki ukuran perut besar di usia 40-an berisiko 3,6 kali lebih besar menderita kepikunan di usia 70-an, bahkan jika saat itu mereka tidak lagi kelebihan berat badan. Hal ini, menurut peneliti, mungkin disebabkan oleh visceral fat (lemak berbahaya yang mengelilingi organ) mengeluarkan lebih banyak hormon peradangan yang berkaitan dengan penurunan fungsi kognitif dibandingkan subcutaneous fat (lemak terlihat yang berada di bawah kulit).
Cara mencegah: Terapkan diet gaya Mediterania. Penelitian menunjukkan bahwa asam lemak tunggal tidak jenuh yang terkandung pada makanan seperti zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat dan cokelat gelap (dark chocolate) bisa mencegah penumpukan lemak visceral.
No comments:
Post a Comment