Anda pernah mendengar Primary Amebic Meningoencephalitis atau yang disingkat PAM? Ini merupakan penyakit baru yang bisa menyerang otak dan menyebabkan kematian. Penyakit ini memang belum populer. Tidak hanya di kalangan masyarakat awam tapi juga di kalangan medis sendiri.
Sejumlah situs kesehatan di internet banyak membicarakan penyakit Primary Amebic Meningoencephalitis. Meski masih jarang ditemukan di Indonesia, namun di Amerika Serikat untuk tahun ini saja, enam orang meninggal dunia karena diserang amuba.
Kalau amuba menyerang otak, jelas sangat berbahaya. Karena sifat amuba ini cepat merusak organ yang diserangnya.
Amuba yang hidup bebas ialah protozoa yang tinggal di tanah atau air dan tidak harus tinggal pada orang atau binatang. Jenis amuba tertentu bisa menyebabkan penyakit yang mengancam kehidupan yang serius. Seperti penyakit disentri, juga ada yang disebabkan dengan amuba.
Untuk PAM, biasanya infeksi yang fatal pada sistem saraf pusat (otak dan saraf tulang belakang) yang disebabkan oleh Naegleria fowleri.
Amuba yang menyebabkan infeksi ini hidup di air yang segar. Seringkali pada air yang menggenang di seluruh dunia. Waktu orang, biasanya anak-anak atau orang dewasa muda, berenang di air tercemar, amuba bisa memasuki sistem saraf pusat lewat membran lendir hidung, dan kalu mereka mencapai otak, mereka bisa menyebabkan radang, kematian jaringan, dan pendarahan.
Sementara amuba yang menyebabkan disentri masuk melalui saluran pencernaan. Pada makanan yang tercemar, maka jika tidak dicuci bersih-bersih, maka makhluk ini bisa bertahan lama hingga suhu 30 derajat celcius. Sehingga, kalau ada sumur yang tercemar, kemudian airnya disiram ke sayuran dan lengket, kemudian dimakan bisa langsung masuk ke saluran pencernaan.
Gejala mulai dalam satu sampai dua minggu. Kadang-kadang gejala pertama adalah perubahan dalam mencium atau mengecap. Kemudian, orang mengalami sakit kepala, leher kaku, sensitivitas terhadap cahaya, mual, dan muntah. Mereka mungkin menjadi bingung dan mengantuk dan mungkin mengalami seizures. Infeksi bisa berkembang secara cepat, menyebabkan kematian dalam 10 hari
Sejumlah situs kesehatan di internet banyak membicarakan penyakit Primary Amebic Meningoencephalitis. Meski masih jarang ditemukan di Indonesia, namun di Amerika Serikat untuk tahun ini saja, enam orang meninggal dunia karena diserang amuba.
Kalau amuba menyerang otak, jelas sangat berbahaya. Karena sifat amuba ini cepat merusak organ yang diserangnya.
Amuba yang hidup bebas ialah protozoa yang tinggal di tanah atau air dan tidak harus tinggal pada orang atau binatang. Jenis amuba tertentu bisa menyebabkan penyakit yang mengancam kehidupan yang serius. Seperti penyakit disentri, juga ada yang disebabkan dengan amuba.
Untuk PAM, biasanya infeksi yang fatal pada sistem saraf pusat (otak dan saraf tulang belakang) yang disebabkan oleh Naegleria fowleri.
Amuba yang menyebabkan infeksi ini hidup di air yang segar. Seringkali pada air yang menggenang di seluruh dunia. Waktu orang, biasanya anak-anak atau orang dewasa muda, berenang di air tercemar, amuba bisa memasuki sistem saraf pusat lewat membran lendir hidung, dan kalu mereka mencapai otak, mereka bisa menyebabkan radang, kematian jaringan, dan pendarahan.
Sementara amuba yang menyebabkan disentri masuk melalui saluran pencernaan. Pada makanan yang tercemar, maka jika tidak dicuci bersih-bersih, maka makhluk ini bisa bertahan lama hingga suhu 30 derajat celcius. Sehingga, kalau ada sumur yang tercemar, kemudian airnya disiram ke sayuran dan lengket, kemudian dimakan bisa langsung masuk ke saluran pencernaan.
Gejala mulai dalam satu sampai dua minggu. Kadang-kadang gejala pertama adalah perubahan dalam mencium atau mengecap. Kemudian, orang mengalami sakit kepala, leher kaku, sensitivitas terhadap cahaya, mual, dan muntah. Mereka mungkin menjadi bingung dan mengantuk dan mungkin mengalami seizures. Infeksi bisa berkembang secara cepat, menyebabkan kematian dalam 10 hari
sumber : int
No comments:
Post a Comment