Tuesday, May 18, 2010

MENGATASI MULAS SAAT HAMIL DENGAN AKUPUNTUR

KEHAMILAN tidak bisa dilepaskan dari masalah mual dan muntah. Kedua hal ini merupakan fenomena yang umum dialami perempuan hamil terutama pada trimester pertama dan kedua. Selain itu, perempuan juga seringkali mengalami berbagai masalah lambung seperti mulas dan perut kembung. Untuk mengatasi berbagai masalah ini, tentu telah tersedia berbagai obat kimia yang beredar di pasaran. Akan tetapi, hal ini menjadi sebuah dilema jika dihadapkan pada ibu hamil.

Meskipun ada juga obat yang dinyatakan aman bagi ibu hamil, tetap saja sebagian besar dokter menganjurkan agar janin terbebas dari paparan obat-obatan yang tidak perlu selama masa kehamilan. Untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, ada baiknya mencoba pengobatan alternatif tanpa efek kimia. Dan, akupunktur merupakan salah satu metode pengobatan yang telah banyak digunakan untuk mengatasi masalah-masalah kehamilan tersebut. Apakah akupunktur aman dan secara ilmiah terbukti efektif mengatasi masalah yang dikenal juga dengan nama morning sickness ini?

Sebuah studi dari Brazil menemukan, akupunktur bisa membantu meredakan gejala-gegala atau masalah-masalah lambung pada perempuan hamil. Kehamilan, menurut Dr. Joao Bosco Guerreiro da Silva, salah seorang peneliti dari Rio Preto Medical College di Sao Jose do Rio Preto, bisa memicu berbagai masalah lambung, termasuk mulas dan kembung. Penelitian sebelumnya, terang da Silva, telah menemukan kalau akupunktur bisa mengatasi masalah mual dan muntah selama kehamilan. Tetapi, terang dia, studi sebelumnya belum ada yang membuktikan kalau akupunktur bisa meredakan gejala-gejala mulas dan perut kembung pada perempuan hamil.

Untuk mencaritahu hal tersebut, da Silva beserta teman-temannya secara acak memilih 42 perempuan hamil yang mengalami masalah gangguan pencernaan. Selanjutnya, para partisipan ini diminta menjalani akupunktur atau pengobatan standar (sebagai kelompok pengontrol), selama 8 minggu. Setiap 2 minggu, para peneliti secara acak mewawancarai perempuan tersebut mengenai gejala-gejala mulas yang mereka alami, berapa banyak tablet antacida yang mereka gunakan, dan bagaimana gejala-gejala tersebut mempengaruhi pola makan dan tidur mereka.

6 perempuan keluar dari studi, 5 diantaranya dari kelompok pengontrol. Hasil studi menunjukkan, 75% pasien akupunktur mengalami pengurangan gejala-gejala mulas secara signifikan. Sedang pada kelompok pengontrol hanya 44% pasien yang mengalami penurunan gejala. 7 perempuan pada masing-masing kelompok diminta menggunakan antacida. Pada mereka yang berada di kelompok akupunktur, rata-rata penggunaan antasida turun sebanyak 6.3 dosis, dibandingkan dengan peningkatan 4.4 dosis pada kelompok pengontrol.

Di akhir masa studi, 15 dari 20 (75%) pasien pada kelompok akupunktur melaporkan mengalami peningkatan selera makan paling tidak 50%, dan 14 (70%) melaporkan bisa tidur lebih nyenyak. Sedang pada kelompok pengontrol, 31% melaporkan peningkatan selera makan, dan 25% melaporkan bisa tidur lebih nyenyak.

Menurut peneliti, para pasien tidak mengalami efek samping apapun. Selain itu, tidak ada perbedaan antara bayi yang lahir dari ibu yang menjalani akupunktur dengan bayi yang lahir dari kelompok pengontrol. Akan tetapi, para peneliti menyarankan agar tidak menggunakan titik akupunktur di punggung bawah atau perut bagian bawah perempuan yang sedang hamil. Kemungkinan jarum yang ditusukkan di sini, terang mereka, bisa memicu kontraksi.

"Metode pengobatan ini mudah dan jika digunakan dengan tepat bisa mengurangi ketergantungan pada obat," tegas da Silva, seperti dikutip situs foxnews.

No comments:

Post a Comment