Tuesday, May 18, 2010

BAGAIMANA PENANGANAN CEPAT TERHADAP LUKA

KECELAKAAN yang membuat luka di tubuh bisa terjadi kapan saja. Mulai dari karena benturan hingga luka kecil terkena pisau dapur. Biasanya, jika itu terjadi, kita sering panik sehingga tidak memberikan penanganan yang cepat dan tepat terhadap luka. Akibatnya, bisa terjadi hal yang fatal dan membahayakan keselamatan jiwa.

Mengetahui penanganan luka berdarah, sedikit banyak akan mengurangi kepanikan. Memang rasa panik biasanya bersumber dari ketidaktahuan, baik terhadap cara penanganan luka maupun akibat yang ditimbulkan oleh luka.

Maka yang terpenting dalam penanganan luka berdarah adalah bagaimana darah dapat berhenti. “Dalam keadaan seperti itu, hindari kepanikan, karena panik bisa membuat orang bingung melakukan pertolongan.

Saat menjumpai kasus luka berdarah, beberapa hal yang perlu bisa dilakukan yakni cuci tangan dengan sabun sebelum melakukan tindakan, jika memungkinkan. “Idealnya yang saat menolong, pakai sarung tangan. Minimal kantong plastic. Karena beberapa penyakit dapat ditularkan melalui darah, seperti HIV dan hepatitis. Jika ini masih bisa dilakukan.

Untuk penderita, segera bersihkan luka dengan air bersih mengalir. Luka lalu dibersihkan kembali dengan antiseptik. Cairan antiseptik yang umum ada di pasaran (seperti Popidone iodine 10 persen) dapat dipakai.

Setelah itu, balut luka dengan kain kasa dengan balut tekan. Tujuannya memberikan kesempatan kepada mekanisme pembekuan darah bekerja sehingga jaringan yang terpisah bisa bertemu. “Pada luka tertentu memang harus dijahit. Tapi dengan balut tekan akan menjadi pertolongan pertama untuk mencegah pendarahan lebih lanjut.

Pada luka yang banyak mengeluarkan darah, sebaiknya baringkan korban. Jika luka berdarah terjadi pada tungkai, usahakan bagian yang terluka tersebut diangkat sehingga posisinya lebih tinggi dari jantung. Tindakan menghentikan perdarahan harus didahulukan sebelum luka dibersihkan dengan sempurna.

Lepaskan kain yang ada disekitar luka. Buka gelang, cincin, jam tangan atau perhiasan lainnya. Jika tidak, saat terjadi pembengkakan, aliran darah akan terganggu oleh benda-benda tersebut. Tekan luka secara terus-menerus menggunakan kasa atau kain selama 15 menit. Sebaiknya, lihat jam, karena 15 menit itu akan terasa lebih lama. “Tahan perasaan ingin tahu apakah luka masih berdarah atau tidak, sabar dan tunggulah selama 15 menit. Karena ada kejadian, sudah ditekan, tapi terus dilihat apakah luka sudah berhenti atau tidak, sehingga pendarahan terus berlanjut.

Jika darah menembus kasa atau kain yang digunakan untuk menekan luka, tambah kain atau kasa lain di atasnya.

Pada luka ringan: Jika darah telah berhenti keluar, hentikan penekanan langsung pada luka tanpa melepas kain atau kasa. Jika darah keluar lagi setelah penekanan dihentikan, ulangi penekanan langsung pada luka selama 15 menit lagi. Jika darah tetap keluar setelah penekanan kedua dihentikan, penekanan dapat dilanjutkan 15 menit lagi. Jika darah tetap tidak berhenti keluar, segera bawa ke rumah sakit. Mungkin ada kelainan darah.

Pada luka berat: Jika perdarahan agak berat dan tidak berkurang atau berhenti setelah 15 menit, teruskan menekan luka dengan kain atau kasa. Tetap tinggikan bagian yang luka saat korban dibawa ke rumah sakit. Jangan ikat bagian atas luka dengan tali, kain, atau karet.

Tindakan itu dapat menyebabkan terhentinya aliran darah sehingga bagian tubuh di bawahnya akan mati. Pada beberapa kasus, tindakan yang salah tersebut dapat menyebabkan korban diamputasi.

No comments:

Post a Comment