Klaim glukosamin sebagai pengurang atau malah pencegah penyakit osteoartitis (OA) masih kontroversial. Beberapa penelitian menyebutkan kalau glukosamin memiliki khasiat, sedangkan beberapa penelitian lainnya mengatakan itu hanya efek plasebo alias obat kosong.
Ahli farmasi dari Departemen Farmakologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Rianto Setiabudy, Sp. FK mengatakan bahwa efek glukosamin perlu dikaji ulang. Masyarakat juga harus lebih cerdas menanggapi iklan sebuah produk susu dengan glukosamin yang mengklaim bisa mencegah OA.
”Tinjauan sistematik pada tahun 2005 terhadap 25 uji klinis yang melibatkan 4963 pasien OA masih menunjukkan hasil kontroversial. Beberapa merk suplemen memang bisa mengurangi rasa nyeri. Tapi pada sebagian besar, efek glukosamin tidak lebih baik dibandingkan obat plasebo,” ucap Rianto.
Sekedar informasi, plasebo adalah obat kosong yang di dalamnya tidak mengandung zat kimia. Biasanya obat ini hanya memberikan efek sugesti karena si pengguna tidak tahu kalau obat tersebut kosong.
Dr. Michael Triangto Sp. KO, ahli kedokteran olahraga dari Slim + Health Sports Therapy mengatakan kalau masyarakat harus lebih cerdas memilih suplemen, termasuk dalam hal glukosamin. Apalagi khasiat glukosamin masih kontroversial.
“Kalau sebuah produk mengklaim mengandung glukosamin, perhatikan dulu jumlahnya. Apakah benar mencukupi untuk mencegah atau mengurangi rasa sakit akibat OA,” ucap Michael.
Ahli tulang dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Dr. Nicolaas Budhi Parama, Sp. OT menambahkan, bahwa khasiat glukosamin bagi pasien OA belum bisa dipastikan. Meski demikian tak masalah jika pasien atau masyarakat umum ingin mengonsumsinya.
”Masyarakat harus lebih waspada. Klaim yang berlebihan tanpa bukti yang jelas hanya akan mendorong penggunaan suplemen yang tidak rasional. Dan jika efeknya tak seperti yang diharapkan, maka masyarakat sendiri yang rugi,” imbuh Rianto
http://sehatnews.com
No comments:
Post a Comment