Tujuan pemeriksaan kehamilan adalah mengetahui dan mencegah sedini mungkin kelainan yang dapat timbul, meningkatkan dan menjaga kondisi badan ibu dalam menghadapi kehamilan, persalinan, dan menyusui, serta menanamkan pengertian pada ibu tentang pentingnya penyuluhan yang diperlukan wanita hamil.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan dengan beberapa cara, meliputi anamnesis, inspeksi, dan palpasi. Pada anamnesis, yang perlu diketahui adalah informasi mengenai perkawinan, keluhan, amenore, dan riwayat kehamilan sebelumnya. Inspeksi dilakukan untuk mengetahui keadaan yang berhubungan dengan kehamilan, mulai dari kepala sampai kaki.
Palpasi dilakukan bidan menurut beberapa cara:1. Menurut Leopold.a. Leopold I: menentukan tinggi fundus uteri dan bagian yang terletak di fundus uteri.b. Leopold II: menentukan letak punggung janin.c. Leopold III: menentukan bagian yang terletak di bagian bawah uterus.
d. Leopold IV: menentukan apakah janin sudah masuk PAP atau berapa jauh masuknya bagian terbawah dalam PAP.
2. Menurut Knebel. Palpasi dilakukan untuk menentukan letak kepala. Caranya, bagian bawah dipegang dan fundus uteri digerakkan kiri-kanan. Jika gerakan bagian bawah negatif, berarti kepala. Jika positif, berarti bokong.
3. Menurut Budin. Palpasi dilakukan untuk menentukan letak punggung anak. Caranya, tangan kiri menekan fundus uteri ke bawah, akan dirasakan bagian many yang memberi tahanan terbesar.
HPMT = +7 hari -3 bulan +1 tahun
HPMT = hari pertama menstruasi terakhir
Misalnya, Pemeriksaan Kehamilan HPMT 15-4-1980, perkiraan tanggal partus adalah 22-1-1981.
Primi tua adalah wanita yang pertama kali hamil dengan umur lebih atau sama dengan 35 tahun. Primi tua sekunder adalah wanita yang hamil pertama kali dan perkawinan lebih atau sama dengan 4 tahun, jarak kehamilan sekarang dengan kehamilan sebelumnya lebih atau sama dengan 10 tahun.
HPMT = +7 hari, -3 bulan, + 1tahun
HPMT = hari pertama menstruasi terakhir
Misalnya, HPMT 15-4-1980, perkiraan tanggal partus adalah 22-1-1981.
Primi tua adalah wanita yang pertama kali hamil dengan umur lebih atau sama dengan 35 tahun. Primi tua sekunder adalah wanita yang hamil pertama kali dan perkawinan lebih atau sama dengan 4 tahun, jarak kehamilan sekarang dengan kehamilan sebelumnya lebih atau sama dengan 10 tahun.
Kehamilan normal Seri asuhan kebidanan, Oleh Hj. Saminem, SKM
No comments:
Post a Comment