2. Pencegahan dehidrasi yaitu dengan beri makanan terus menerus, kalau ini memungkinkan terutama ASI untuk bayi.
3. Dehidrasi pada penderita mencret (baik yang disertai muntah atau tidak), dapat dicegah dengan memberikan banyak cairan atau minuman sejak saat pertama. Hal ini penting terutama bagi anak kecil atau bayi yang mencretnya seperti air. Jangan hanya minum satu gelas larutan gula garam atau oralit saja padahal mencretnya terjadi terus menerus. Tiap kali mencret minum beberapa gelas larutan oralit atau larutan gula-garam, sebanyak cairan yang dikeluarkan.
4. Minuman untuk mengembalikan cairan dalam tubuh (rehidrasi) berikut ini sangat bermanfaat untuk pencegahan dehidrasi dan mengobati dehidrasi:
Semua orang (bayi maupun dewasa) harus minum cairan seperti tersebut di atas sejak pertama kali mencret: untuk orang dewasa berikan 1 gelas cairan untuk sekali mencret, dan untuk bayi atau anak disesuaikan dengan kemampuan minumnya.
Untuk penderita dehidrasi, berikan minuman ini setiap 5 menit, baik slang maupun malam hari, sampai is mulai buang air kecil secara normal. Orang dewasa bertubuh besar memerlukan 3 liter atau lebih setiap harinya. Anak kecil memerlukan paling sedikit satu liter air sehari.
Berikan terus minuman Rehidrasi sedikit demi sedikit dan sesering mungkin, walaupun penderita muntah (tidak semua cairan akan dimuntahkan). Untuk bayi sebaiknya cairan diberikan dengan botol susu sehingga bayi dapat minum dengan baik, dan mencegah cairan masuk ke dalam paru-paru (aspirasi) maupun muntah. Jika penderita tidak dapat minum cukup untuk memperbaiki dehidrasi atau jika is memuntahkan semua yang diminumnya, carilah petugas kesehatan yang bisa memberikan cairan lewat pembuluh darah balik (infus atau larutan intravena) atau memberikan cairan melalui hidung (nasogastric tube).
Catatan: Kalau dapat, buatlah Minuman Rehidrasi dengan campuran madu lebah karena madu lebih manjur daripada gula. Madu mengandung gula sederhana (glukose). Menurut para ahli, sekarang minuman bubur yang dibuat sendiri lebih baik dari garam oralit bungkusan dari Puskesmas. Cara membuatnya adalah campurkan 1 liter air + 1/2 sendok makan garam rata + 8 sendok bubur cereal (tepung beras, gandum, terigu) dimasak 10 menit, dinginkan, dan segera diminumkan pada si anak. Jaga cairan tersebut tidak basi, dicicipi dulu. Di Puskesmas, anda dapat memperoleh oralit yang berisi glukose dengan campuran berbagai garam dengan takaran yang tepat.
Harus diperhatikan bahwa dilarang memberikan cairan melalui mulut bila penderita tidak sadar. Pemberian cairan melalui hidung dapat menggunakan sisa botol infus yang bersih, selang infus dihubungkan dengan selang yang di hubungkan ke hidung (selang nasogastrik). Deegan demikian kecepatan cairan dapat diatur untuk mencegah muntah dan masuknya cairan ke dalam paru-paru (aspirasi).
Patologi dan Fisiologi Persalinan
No comments:
Post a Comment