Thursday, August 18, 2011

Penyakit Batu Ginjal Dan Penyebabnya


Faktor risiko terbentuknya batu ginjal atau saluran kemih sangat terkait dengan kelainanmetabolisme tubuh pada setiap orang, jenis makanan yang dikonsumsi, volume cairan atau air yang diminum, usia, jenis kelamin, dan genetik. Dari sejumlah faktor tersebut, yang paling berpengaruh adalah konsumsi makanan dan air.










Makanan terutama yang memiliki kadar kalsium tinggi berisiko meningkatkan kadar kalsium dalam air kemih sehingga berdampak pada penurunan keasaman urin. Inilah salah satu pencetus pembentukan batu. Demikian juga jika air yang


diminum sangat sedikit maka terjadi ketidakseimbangan antara jumlah garam dengan volume air di ginjal menyebabkan tingkat kejenuhan yang tinggi dan akibatnya timbul pengkristalan.





Hasil pemantauan di beberapa rumah sakit di Jakarta menunjukkan bahwa penderita batu ginjal yang dirawat di rumah sakit umumnya minum air putih kurang dari satu liter per hari.





A. Apa Batu Ginjal Itu?


Sebelum air kemih (urin) dikeluarkan melalui saluran terakhir uretra, air kemih disaring oleh glomerolus. Zat yang berguna akan kembali ke darah, sedangkan zat yang tidak terpakai akan dikeluarkan melalui pembuluh menuju ke piala ginjal, lalu mengalir lewat saluran yang disebut ureter, lalu ke kandung kemih.





Jika ginjal kekurangan cairan dalam proses pengeluaran tersebut maka terjadi kekeruhan. Lama-kelamaan mengkristal dan menjadi kerak, seperti batu. Endapan terjadi karena pekatnya kadar garam dalam air seni yang ada di ginjal. Jika batu-batu tersebut turun dari ginjal bersama air kemih ke ureter, disebut batu ureter. Jika turun lagi ke kandung kemih dan bersarang maka disebut batu kandung kemih.





Menurut hasil penelitian, risiko terkena penyakit batu ginjal lebih banyak dialami pria daripada wanita dengan perbandingan sekitar 3:1. Umumnya, penderita pada usia produktif (20–50 tahun). Hanya sebagian kecil penyakit batu ginjal ini menyerang anak-anak.





B. Penyebab


Penyakit batu ginjal dapat disebabkan oleh beberapa hal. Berikut ini beberapa faktornya.


1. Genetik (bawaan)


Ada orang-orang tertentu memiliki kelainan atau gangguan organ ginjal sejak dilahirkan, meskipun kasusnya relatif sedikit. Anak yang sejak kecil mengalami gangguan metabolisme khususnya di bagian ginjal, yaitu air seninya


memiliki kecenderungan mudah mengendapkan garam membuat mudah terbentuk batu.





Karena fungsi ginjalnya tidak dapat bekerja secara normal maka kelancaran proses pengeluaran air kemih juga mudah mengalami gangguan, misalnya banyak zat kapur dalam air kemih sehingga mudah mengendapkan


batu.





2. Makanan


Sebagian besar kasus penyakit batu ginjal disebabkan oleh faktor makanan dan minuman. Makanan-makanan tertentu memang mengandung bahan kimia yang berefek pada pengendapan air kemih, misalnya makanan yang mengandung kalsium tinggi, seperti oksalat dan fosfat.





Kedua bahan tersebut mudah mengkristal di ginjal. Demikian juga pada makanan yang kadar asam uratnya tinggi. Orang yang mengonsumsi air (khususnya air putih) dalam jumlah yang sedikit sangat berisiko terkena penyakit batu ginjal. Ini dikarenakan terjadi kekurangan cairan di ginjal sehingga air seni menjadi pekat, lalu mudah membentuk batu. Selain faktor makan dan minum, suplemen vitamin ikut berperan dalam pembentukan batu ginjal, misalnya kekurangan vitamin A atau terlalu banyak mengonsumsi vitamin D.





3. Aktivitas


Faktor pekerjaan dan olahraga dapat mempengaruhi penyakit batu ginjal. Risiko terkena penyakit ini pada orang yang pekerjaannya banyak duduk lebih tinggi daripada orang yang banyak berdiri atau bergerak dan orang yang kurang


berolahraga. Karena tubuh kurang bergerak (baik olahraga maupun aktivitas bekerja) menyebabkan peredaran darah maupun aliran air seni menjadi kurang lancar. Bahkan tidak hanya penyakit batu ginjal yang diderita, penyakit lain bisa dengan gampang menyerang.

No comments:

Post a Comment