Tuesday, August 23, 2011

Nyeri Haid: Sumber Penyebabnya




Nyeri haid bisa primer, kalau keluhan itu sudah ada sejak pertama kali haid (menarche). Keadaan begini biasanya tidak ada hubungannya dengan kesuburan. Sifat nyerinya mungkin kejang berjangkit-jangkit, terasa di bagian perut bawah, yang bisa menjalar ke pinggang dan paha. Mungkin pula disertai mual dan muntah, serta nyeri kepala. Jika hebat, bisa sampai kolik mulas melilit, dan tak bisa melakukan aktivitas apa pun.


Nyeri Haid

Penyebab nyeri haid bisa berasal dari empat sumber:(1) jiwa yang labil,(2) konstitusi tubuh memang lemah, kurang darah, dan mengidap penyakit menahun;(3) faktor sumbatan pada saluran leher rahim pada kasus dengan posisi rahim kelewat menunduk ke depan (hyperanteflexy) sehingga leher rahim kelewat tertekuk, menjadikan saluran leher rahim tercekik. Oleh karena leher rahim tempat darah haid mengalir tercekik, maka darah haid tak bisa lampias keluar melewatinya. Tak lampiasnya darah haid mengalir yang menimbulkan keluhan nyeri. Posisi rahim normal umumnya tidak terlalu menunduk, sehingga saluran leher rahim jalan keluarnya darah haid tidak terbebat. Faktor lain penyebab nyeri haid berlebihan dapat pula datang dari

(4) pengaruh hormon estrogen dan prostaglandin yang menjadikan rahim sangat mengejang (berkontraksi), selain dapat pula oleh kemungkinan sebab memiliki bakat alergi.


Kasus nyeri haid primer umumnya tidak ada hubungan dengan urusan kandungan. Namun, dysmenorrhoe seconder atau nyeri haid yang baru muncul belakangan, dan dulunya tidak pernah, biasanya berhubungan dengan adanya penyakit, atau kemungkinan ada kelainan kandungan.


Bisa jadi juga sebab ada peradangan saluran telur (salphingitis), tumor rahim, menyempitnya leher rahim, atau oleh adanya endometriosis atau tumbuhnya lapisan rahim endometrium yang tersasar di luar rahim. Setiap bentuk kelainan apa pun pada organ reproduksi yang berhasil ditemukan, sebaiknya langsung dilakukan koreksi. Walaupun mungkin belum tentu akan mengganggu kesuburan, dan masih mungkin untuk menjadi hamil, tetap perlu dikoreksi. Mengapa? Bisa saja nantinya mengganggu kehamilan yang sudah terbentuk, jika kelainan, gangguan, atau penyakit di sekitar organ reproduksinya dibiarkan tidak dikoreksi.


Perdarahan bukan haid perlu dilacak dari mana datang penyebabnya. Jika dari pemeriksaan pemidaian atau pencitraan organ reproduksi ternyata tidak ditemukan adanya kelainan, kemungkinan memang bukan gangguan organik penyebab perdarahan bukan haidnya itu. Biasanya sebab ada gangguan fungsional belaka.


Pada kasus gangguan fungsional, organ reproduksinya normal, tetapi fungsi sistem hormonal tubuhnya yang terganggu. Misal, bila ada gangguan di dalam indung telur (persistensi follikel), atau kalau masih mengidap endometriosis. Endometriosis kini tergolong penyebab terbanyak kasus tidak suburnya wanita. Gangguan fungsi lebih mudah diatasi dibanding gangguan organ.

Buku Sehat Calon Pengantin dan Keluarga Muda, Oleh Dr. Hendrawan Nadesul

No comments:

Post a Comment