ORANG dewasa yang bermain video-game tingkat kemungkinan menderita depresi lebih tinggi begitu juga kemungkinan menderita kegemukan dibanding dengan orang-orang yang tidak penggemar video-game, demikian hasil sebuah penelitian baru-baru ini diluncurkan.
Studi yang diprakarsai oleh Us Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Emory University and Andrews University, menemukan adanya kaitan buruk antara bermain video-game dengan gangguan kesehatan.
Studi bertemakan “Health-Risk Correlates of Video-Game Playing Among Adults” dipublikasikan Oktober tahunlalu di American Journal of Preventive Medicine. Para peneliti menyurvey sebanyak 562 dewasa berusia antara 19 hingga 90 tahun di kawasan Seattle-Tacoma, Washington. Sebanyak 45,1 persen mereka yang diteliti tersebut melaporkan mereka bermain video-game.
Kawasan Seattle-Tacoma yang merupakan pusat Microsoft dan Amazon ini, diseleksi karena kawasan itu merupakan pengguna Internet paling tinggi levelnya di negara bagian itu.
Pemain video-game wanita dilaporkan lebih banyak menderita depresi dan status kesehatannya lebih rendah dibanding yang bukan pemain.
Pria
Sedangkan pemain video-game pria dilaporkan memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi dan mereka lebih banyak menghabiskan waktu menggunakan internet dibanding pria yang bukan penggemar video-game. “Hanya faktor kebiasaan saja para pemain video-game baik laki-laki maupun perempuan yang lebih tekun bermain internet,” ujar studi tersebut.
“Sebagaimana hipotesa yang dilakukan, faktor-faktor bahaya kesehatan, terutama kerentanan terhadap gangguan kesehatan, jumlah mereka yang memiliki indeks massa tubuh yang lebih besar (BMI) berbeda di antara orang dewasa yang bermain dan tidak pemain video-game. Begitu juga mereka yang memiliki gayahidup duduk terus menerus dan mereka yang kelebihan bobot tubuh hingga yang memiliki masalah kesehatan mental,” ujarnya.
Sebagian besar studi tentang pengguna video-game dan kesehatan difokuskan terhadap orang dewasa. Studi itu merupakan yang pertama dilakukan pengkajian terhadap faktor-faktor bahaya kesehatan bagi orang dewasa karena bermain video-game
Studi yang diprakarsai oleh Us Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Emory University and Andrews University, menemukan adanya kaitan buruk antara bermain video-game dengan gangguan kesehatan.
Studi bertemakan “Health-Risk Correlates of Video-Game Playing Among Adults” dipublikasikan Oktober tahunlalu di American Journal of Preventive Medicine. Para peneliti menyurvey sebanyak 562 dewasa berusia antara 19 hingga 90 tahun di kawasan Seattle-Tacoma, Washington. Sebanyak 45,1 persen mereka yang diteliti tersebut melaporkan mereka bermain video-game.
Kawasan Seattle-Tacoma yang merupakan pusat Microsoft dan Amazon ini, diseleksi karena kawasan itu merupakan pengguna Internet paling tinggi levelnya di negara bagian itu.
Pemain video-game wanita dilaporkan lebih banyak menderita depresi dan status kesehatannya lebih rendah dibanding yang bukan pemain.
Pria
Sedangkan pemain video-game pria dilaporkan memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi dan mereka lebih banyak menghabiskan waktu menggunakan internet dibanding pria yang bukan penggemar video-game. “Hanya faktor kebiasaan saja para pemain video-game baik laki-laki maupun perempuan yang lebih tekun bermain internet,” ujar studi tersebut.
“Sebagaimana hipotesa yang dilakukan, faktor-faktor bahaya kesehatan, terutama kerentanan terhadap gangguan kesehatan, jumlah mereka yang memiliki indeks massa tubuh yang lebih besar (BMI) berbeda di antara orang dewasa yang bermain dan tidak pemain video-game. Begitu juga mereka yang memiliki gayahidup duduk terus menerus dan mereka yang kelebihan bobot tubuh hingga yang memiliki masalah kesehatan mental,” ujarnya.
Sebagian besar studi tentang pengguna video-game dan kesehatan difokuskan terhadap orang dewasa. Studi itu merupakan yang pertama dilakukan pengkajian terhadap faktor-faktor bahaya kesehatan bagi orang dewasa karena bermain video-game
No comments:
Post a Comment