Pada tahapan kehamilan, seorang wanita harus menghadapi perubahan fisik secara signifikan. Perubahan itu tak lantas membuat ibu hamil berhenti beraktivitas, justru dianjurkan bagi para ibu hamil untuk senantiasa menjaga kebugaran mental dan spiritual. Salah satu cara yang efektif yaitu melalui aktivitas olahraga yang sesuai dengan kebutuhan.
Berangkat dari hal itu, kini banyak ditemukan berbagai jenis senam yang khusus diperuntukan bagi ibu hamil. Masing-masing menawarkan pelbagai manfaat bagi ibu dan janin yang dikandunganya.
Satu dari sekian banyak jenis senam yang kini beredar di Indonesia adalah Senam Yophytta Materna. Jenis senam ini tergolong unik karena menggabungkan yoga, pilates, Hypnotheraphy dan Tai Chi dalam satu proses. Penggabungan ini diharapkan dapat membantu ibu hamil tetap bugar, tenang dan nyaman.
"Saya melihat masih banyak kekurangan dari berbagai senam yang ada. Selain itu terdapat faktor kesalah pahaman ibu yang menanggap senam itu membahayakan kesehatan janin yang dikandung," tukas Putu Arsaningsih, penemu Senam Yophyta Materna di sela Acara "Kiat Mendapatkan si Kecil yang Sehat dan Cerdas serta Senam Hamil Yophytta Materna" di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dia menilai, senam hamil tidak boleh sembarang dilakukan melainkan harus fokus pada kondisi mental dan spiritual sang ibu. Sebab itu, penggabungan berbagai metoda bisa mempermudah menemukan relaksasi bagi ibu untuk melepaskan stres dan ketegangan selama proses kehamilan.
Ia mengungkapkan, ibu hamil senantiasa mengalami tekanan psikologis yang menyebabkan timbulnya rasa resah dan berlanjut pada stres hingga berujung pada ketakutan ibu menghadapi proses kehamilan hingga pasca melahirkan.
Padahal, kata Arsaningsih, kondisi seperti itu menyebabkan rasa sakit pada ibu. Tak hanya itu, apapun yang dipikirkan oleh ibu hamil pastinya akan dirasakan juga oleh sang janin. Karenanya saat ibu hamil merasakan stres atau tertekan, hal itu sudah terekam di janin sejak dalam kandungan yang dapat membentuk watak atau karakter dari si anak nantinya.
"Ibu hamil yang stres biasanya cenderung mendengar cerita yang menyeramkan mengenai proses kehamilan dari orang lain. Seperti misal, tidak bisa menerima kalau dirinya hamil lantaran bisa menghambat segala aktivitasnya dan belum bisa menerima kodratnya sebagai perempuan yang bisa hamil,"tegasnya.
Proses Spiritual
Pada dasarnya, manusia merupakan mahluk spritual. Sebabnya, proses kehamilan merupakan bagian dari perjalanan spiritual ibu bersama sang anak (janin). Maka tak heran, bila ibu tidak dibekali kesiapan mental dan spiritual, kesehatan ibu dan janin dapat terancam.
"Sebelum memulai senam ini, sebaiknya menghilangkan dan mengeluarkan stres yang ada dalam tubuh. Caranya dengan mencoba untuk memaafkan dan meminta maaf sehingga bisa menghilangkan segala hal yang buruk dalam dirinya," papar Arsaningsih.
Dia mengungkapkan, dengan memasukkan pernyataan positif dalam dirinya. Tubuh dan pikiran bisa menunjang kehamilan dengan baik. Memasukkan segala macam pikiran positif terkait proses persalinan yang mudah, sehingga ibu hamil tidak lagi memikirkan hal menyeramkan mengenai proses kelahiran.
Setelah ibu merasa rileks, senam segera memfokuskan diri pada gerakan fisik (exercise). Dalam hal ini, Papar Arsaningsih, ibu hamil diajarkan bagaimana cara duduk, berdiri dan berbaring yang benar dalam kesehariannya.
Arsaningsih menilai, selama ini banyak gerakan-gerakan tersebut yang salah dilakukan oleh ibu hamil sehingga seringkali menyebabkan pegal atau nyeri yang bisa lebih menyiksa ibu hamil.
"Pada dasarnya ibu hamil memiliki kecenderungan postur tubuh yang membungkuk. Semisal pada gerakan berdiri, bahu ibu saat proses berdiri harus pada posisi memutar ke belakang. Hal ini dimaksudkan agar otot-otot tidak menggelantung dan menyebabkan sakit,"ungkapnya.
"Demikian pula saat duduk, punggung ibu harus secara perlahan membungkuk, jangan lupa lutut ditekuk sehingga mengurangi beban pada paha, lalu disusul dengan telaoak tangan yang menyentuh tanah demikian pula saat sebaliknya ketika beranjak diri," tambahnya.
Fleksibilitas
Tidak bisa dipungkiri, tidak semua ibu hamil dapat melakukan senam hamil. Sebabnya, Arsaningsih menyarankan, ibu hamil trimester pertama yang banyak muntah atau ada posisi yang salah dalam janinnya tidak melakukan senam hamil terlebih dahulu.
Ketika ibu sudah melewati trimester pertama dan tidak dinyatakan ada masalah. Ada baiknya ibu mulai mengikuti senam hamil. Sekalipun harus dilakukan dirumah, dengan catatan harus mengikuti panduan intrukstur profesional sehingga tujuan dari senam hamil dapat tercapai, atau alternatif lainnya mengikuti kelas senam ibu hamil seperti senam Yophytta.
Senam ini tidak menyita waktu, karena para ibu hanya membutuhkan 1 hingga 1.5 jam untuk mengikuti senam. Saat ini senam Yopyhtta baru diterapkan di beberapa rumah sakit seperti semua RSIA Hermina di Jabodetabek, RS Pantai Indak Kapuk, RS Puri Indah, RS Pondok Indah, MMC dan RS HCOS di Surabaya.
Berangkat dari hal itu, kini banyak ditemukan berbagai jenis senam yang khusus diperuntukan bagi ibu hamil. Masing-masing menawarkan pelbagai manfaat bagi ibu dan janin yang dikandunganya.
Satu dari sekian banyak jenis senam yang kini beredar di Indonesia adalah Senam Yophytta Materna. Jenis senam ini tergolong unik karena menggabungkan yoga, pilates, Hypnotheraphy dan Tai Chi dalam satu proses. Penggabungan ini diharapkan dapat membantu ibu hamil tetap bugar, tenang dan nyaman.
"Saya melihat masih banyak kekurangan dari berbagai senam yang ada. Selain itu terdapat faktor kesalah pahaman ibu yang menanggap senam itu membahayakan kesehatan janin yang dikandung," tukas Putu Arsaningsih, penemu Senam Yophyta Materna di sela Acara "Kiat Mendapatkan si Kecil yang Sehat dan Cerdas serta Senam Hamil Yophytta Materna" di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dia menilai, senam hamil tidak boleh sembarang dilakukan melainkan harus fokus pada kondisi mental dan spiritual sang ibu. Sebab itu, penggabungan berbagai metoda bisa mempermudah menemukan relaksasi bagi ibu untuk melepaskan stres dan ketegangan selama proses kehamilan.
Ia mengungkapkan, ibu hamil senantiasa mengalami tekanan psikologis yang menyebabkan timbulnya rasa resah dan berlanjut pada stres hingga berujung pada ketakutan ibu menghadapi proses kehamilan hingga pasca melahirkan.
Padahal, kata Arsaningsih, kondisi seperti itu menyebabkan rasa sakit pada ibu. Tak hanya itu, apapun yang dipikirkan oleh ibu hamil pastinya akan dirasakan juga oleh sang janin. Karenanya saat ibu hamil merasakan stres atau tertekan, hal itu sudah terekam di janin sejak dalam kandungan yang dapat membentuk watak atau karakter dari si anak nantinya.
"Ibu hamil yang stres biasanya cenderung mendengar cerita yang menyeramkan mengenai proses kehamilan dari orang lain. Seperti misal, tidak bisa menerima kalau dirinya hamil lantaran bisa menghambat segala aktivitasnya dan belum bisa menerima kodratnya sebagai perempuan yang bisa hamil,"tegasnya.
Proses Spiritual
Pada dasarnya, manusia merupakan mahluk spritual. Sebabnya, proses kehamilan merupakan bagian dari perjalanan spiritual ibu bersama sang anak (janin). Maka tak heran, bila ibu tidak dibekali kesiapan mental dan spiritual, kesehatan ibu dan janin dapat terancam.
"Sebelum memulai senam ini, sebaiknya menghilangkan dan mengeluarkan stres yang ada dalam tubuh. Caranya dengan mencoba untuk memaafkan dan meminta maaf sehingga bisa menghilangkan segala hal yang buruk dalam dirinya," papar Arsaningsih.
Dia mengungkapkan, dengan memasukkan pernyataan positif dalam dirinya. Tubuh dan pikiran bisa menunjang kehamilan dengan baik. Memasukkan segala macam pikiran positif terkait proses persalinan yang mudah, sehingga ibu hamil tidak lagi memikirkan hal menyeramkan mengenai proses kelahiran.
Setelah ibu merasa rileks, senam segera memfokuskan diri pada gerakan fisik (exercise). Dalam hal ini, Papar Arsaningsih, ibu hamil diajarkan bagaimana cara duduk, berdiri dan berbaring yang benar dalam kesehariannya.
Arsaningsih menilai, selama ini banyak gerakan-gerakan tersebut yang salah dilakukan oleh ibu hamil sehingga seringkali menyebabkan pegal atau nyeri yang bisa lebih menyiksa ibu hamil.
"Pada dasarnya ibu hamil memiliki kecenderungan postur tubuh yang membungkuk. Semisal pada gerakan berdiri, bahu ibu saat proses berdiri harus pada posisi memutar ke belakang. Hal ini dimaksudkan agar otot-otot tidak menggelantung dan menyebabkan sakit,"ungkapnya.
"Demikian pula saat duduk, punggung ibu harus secara perlahan membungkuk, jangan lupa lutut ditekuk sehingga mengurangi beban pada paha, lalu disusul dengan telaoak tangan yang menyentuh tanah demikian pula saat sebaliknya ketika beranjak diri," tambahnya.
Fleksibilitas
Tidak bisa dipungkiri, tidak semua ibu hamil dapat melakukan senam hamil. Sebabnya, Arsaningsih menyarankan, ibu hamil trimester pertama yang banyak muntah atau ada posisi yang salah dalam janinnya tidak melakukan senam hamil terlebih dahulu.
Ketika ibu sudah melewati trimester pertama dan tidak dinyatakan ada masalah. Ada baiknya ibu mulai mengikuti senam hamil. Sekalipun harus dilakukan dirumah, dengan catatan harus mengikuti panduan intrukstur profesional sehingga tujuan dari senam hamil dapat tercapai, atau alternatif lainnya mengikuti kelas senam ibu hamil seperti senam Yophytta.
Senam ini tidak menyita waktu, karena para ibu hanya membutuhkan 1 hingga 1.5 jam untuk mengikuti senam. Saat ini senam Yopyhtta baru diterapkan di beberapa rumah sakit seperti semua RSIA Hermina di Jabodetabek, RS Pantai Indak Kapuk, RS Puri Indah, RS Pondok Indah, MMC dan RS HCOS di Surabaya.
No comments:
Post a Comment