Friday, January 1, 2010

KESEHATAN BAGI LANJUT USIA

Karena berbagai kemajuan, usia harapan hidup masyarakat kita semakin tinggi. Bila pada tahun 1990 usia harapan hidup untuk laki-laki 57.9 tahun dan perempuan 61.5 tahun maka angkanya pada tahun 2007

meningkat menjadi 68.4 untuk laki-laki dan 72.4 untuk perempuan. Ini sesuai dengan hasil Survei Demografi dan Kesehatan tahun 2007. Sewajarkan kita mengungkapkan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa karena diberi waktu yang lebih lama untuk menyayangi orangtua kita.

Tidak ada definisi pasti apa yang dimaksudkan dengan lanjut usia namun untuk keperluan praktis, kita anggaplah bahwa lanjut usia adalah bila usianya sudah 65 tahun atau lebih. Banyak yang menyebut lanjut usia sebagai usia emas (golden age)

Fakta Tentang Kesehatan Lanjut Usia

Kondisi tubuh lanjut usia tentu berbeda dengan mereka yang masih dalam usia produktif. Disamping penyakit-penyakit ketuaan (geriatric), orang yang dalam lanjut usia lebih rentan terhadap penyakit. Sebagai contoh, jika dibandingkan dengan mereka yang berusia 55 tahun maka pada mereka yang berusia 65 tahun, angka kejadian penyakit jantung akan meningkat dua kali lipat dan akan meningkat menjadi empat sampai lima kali lipat saat mencapai 75 tahun.

Seri Laporan Ilmiah Pan American Organization tahun 2003 mengungkapkan bahwa lanjut usia sangat rentan terhadap penyakit-penyakit sumbatan jalan nafas, penyakit-penyakit jantung dan pembuluh darah dan penyakit syaraf dan gangguan kejiwaan. Pada laporan yang sama dituliskan walaupun kanker merupakan penyebab kematian utama namun penyakit-penyakit yang baru disebutkan merupa kan penyebab terbesar dari turunnya kualitas hidup lanjut usia (disabled life years)

Dikatakan pula bahwa merokok merupakan penyebab utama timbulnya serangan jantung, stroke, penyakit-penyakit saluran pernafasan dan penyakit paru seperti bronchitis dan pneumonia. Karenanya, tidak ada alternative lain selain berhenti merokok!

Diet tinggi lemak menyebabkan semakin tingginya risiko terkena kanker usus dan prostat disamping penyempitan pembuluh darah (atherosclerosis) yang dapat memicu terjadinya serangan jantung dan stroke. Tingginya tekanan darah menjadi penyebab utama terjadinya stroke dengan perdarahan dan juga memicu serangan jantung. Sedangkan kelebihan berat badan akan memperberat kerja jantung dan paru-paru.

Apakah risiko-risiko tersebut bisa diturunkan?

Jawabnya ‘bisa’! Dalam suatu penelitian yang melibat orang-orang yang berusia 70 sampai 79 tahun yang dibagi menjadi dua kelompok dimana satu kelompok diwajibkan untuk berjalan kaki setiap hari (walking group) dan sekelompok lain hidup biasa-biasa saja (control). Hasilnya memperlihatkan bahwa sesudah 26 minggu maka kemampuan darah untuk menyerap oksigen pada kelompok pejalan kaki meningkat sebesar 22 persen. Untuk diketahui, setelah usia 30 tahun keatas, kemampuan ini akan menurun sebesar 1 persen!

Penelitian lain yang sangat menarik membuktikan bahwa kelompok nenek-nenek yang ‘menggunakan kaki’ kurang dari empat jam sehari memiliki risiko patah tulang hip dua kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang ‘menggunakan kaki’ lebih dari empat jam sehari. Sangat beralasan bila orang tua dianjurkan untuk tetap melakukan kegiatan fisik karena kegiatan fisik ini juga dapat menurunkan risiko mengidap diabetes dan hiperkolesterol.

Carlson dan kawan-kawan (1999) menganjurkan cara berolah raga yang baik bagi usia lanjut sebagai berikut. Pertama, berolahragalah setiap hari, setidaknya empat kali seminggu. Kedua, lakukan dengan semangat agar pernafasan dan denyut jantung juga semakin cepat. Ketiga, Lakukanlah selama 20 sampai 30 menit. Keempat, turunkan kecepatan bila nafas anda sudah terlalu cepat sehingga sulit melakukan percakapan atau bila nafas sudah terengah-engah atau bila merasakan tekanan atau nyeri di sekitar dada, punggung atau bahu.

Perhatikan Lingkungan Sekitar

Kecelakaan makin sering terjadi, karenanya, menciptakan lingkungan yang lebih aman harus mendapat cukup perhatian. Hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain adalah memberikan cukup penerangan pada tempat yang ada tangganya, menyediakan pegangan di tangga, memastikan lantai kamar mandi tidak licin dan bila perlu mengganti tegelnya dengan yang lebih kasar, menyediakan tempat berpegangan di kamar mandi.

Sebaiknya jangan biarkan orang usia lanjut memasak sendiri atau berhubungan dengan api dan asap. Bila terpaksa, sediakan alat pengaman yang cukup dan mudah digunakan. Ingat bahwa yang banyak menjadi korban keganasan api dan asap adalah anak bayi, orang dengan keterbatasan, dan usia lanjut.

Aktifitas Fisik dan Mental: Use It or Lose It!

Mengenai aktifitas fisik dan mental, dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, kesimpulannya hanya satu yaitu ‘Pakai atau Anda Kehilangan!’. Use it or lose it ! Koordinasi jari-jemari akan tetap terjaga kalau kita tetap menggunakannya. Kemampuan verbal juga akan tetap prima kalau kita tetap membaca, mengisi teka teki silang atau aktif berdiskusi mengenai topik-topik yang bervariasi. Sekali-kali, berhitunglah!

Usia lanjut harus tetap memiliki percaya diri. Saya bisa! Tidak boleh putus asa, tidak gampang menyerah!

Bagi lanjut usia disarankan untuk memperhatikan hal-hal berikut. Pertama, hati hati terhadap penggunaan obat yang menyebabkan rasa kantuk atau menurunkan kewaspadaan sebab dapat menyebabkan kecelakaan. Kedua, kenalilah tanda-tanda dini serangan jantung atau stroke. Ketiga, perhatikan wajah dan gerakan. Segera ke dokter bila merasa ada sesuatu yang tidak biasa. Keempat, bagi ibu usia lanjut, disarankan untuk melakukan pemeriksaan Pap’s smear. Kelima, sesekali perhatikan apakah kotoran mengandung bercak darah. Keenam, periksa kesehatan mata. Glaukoma yang pada hakikatnya bisa disembuhkan sering menjadi penyebab kebutaan pada usia lanjut. Ketujuh, bila sakit segeralah berobat. Penyakit-penyakit biasa seperti influenza bisa mengundang komplikasi penyakit lain.

Apa yang dapat Kita Lakukan?

Badan Kesehatan Dunia jauh-jauh sebenarnya telah menganjurkan dibentuknya kelompok-kelompok usia lanjut dengan prinsip ‘dari dan untuk mereka sendiri’. Disini mereka bisa saling berbagi pengalaman dan cara menghadapi hidup. Dengan demikian mereka tidak lagi berpandangan ke ‘masa lalu’ tetapi akan lebih semangat menjalani hidup sekarang dan yang akan datang.

Angka kematian pada orang yang hidup sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang bergaul. Itu kata penelitian. Karenanya menarik sekali melihat pondok-pondok baca yang dibangun di wilayah pemukiman di Jakarta. Orang-orang usia lanjut bisa membaca sambil sesekali berdiskusi.

Di Kerinci penulis menyaksikan para usia lanjut berkumpul di mesjid untuk kegiatan Pos Yandu Lansia. Disana mereka bisa saling bertemu menanyakan kabar keluarga, memeriksa tekanan darah dan mendapat vitamin. Sesekali dilakukan penyuluhan kesehatan.

Melaksanakan hobi juga dapat memperindah usia lanjut. Saya mengenal beberapa orang ‘old breaker’ yang masih mengudara di high-frequency padahal usianya sudah mendekati atau bahkan lebih dari 70 tahun. Kesempatan bermain musik atau melukis mungkin lebih besar setelah kita pensiun.

Rowe dan Kahn dalam United States Institute of Medicine Report (1998) menuliskan kata kunci untuk hidup lebih bermakna pada usia lanjut, yaitu dengan cara menjaga aktivitas fisik (keeping the body active), tetap berfikir (keeping the mind active), dan menjaga dan meluaskan hubungan sosial (maintaining and extending social relationship). Ke lihatannya menarik juga…
Oleh : Bisara L. Tobing
Penulis adalah Dokter. Ahli Kesehatan Masyarakat. Pengurus Ikatan Penulis Kesehatan Pusat.

No comments:

Post a Comment